CakapCakap – Cakap People! Polisi Korea Selatan mengatakan pada Kamis, 9 Juli 2020, mereka sedang mencari Wali Kota Seoul, Park Won-soon, setelah putrinya melaporkan dia hilang.
Badan Kepolisian Metropolitan Seoul menyatakan, petugas sedang mencari Park di sekitar Sungbuk-dong, sebuah distrik di Seoul Utara, tempat sinyal teleponnya terakhir terdeteksi.
Mengutip Reuters, polisi menyebutkan, putri Park melaporkan sang ayah hilang pada pukul 17.17 waktu setempat dan mengatakan teleponnya mati.
Park meninggalkan kediaman resmi sekitar pukul 10:40 pagi, mengenakan topi hitam dan ransel, setelah membatalkan pertemuan kebijakan yang dijadwalkan pada Kamis pagi, menurut beberapa laporan media lokal.
Menurut laporan The New York Post, putrinya mengatakan kepada polisi bahwa ayahnya meninggalkan pesan “will-like” sebelum meninggalkan rumah mereka beberapa jam sebelumnya — tetapi Park Won-soon tidak menjelaskan isi pesan itu, kata seorang pejabat polisi.
Sekitar 150 petugas, sebuah drone dan seekor anjing telah dimobilisasi untuk pencarian Park Won-soon, menurut polisi.
Pejabat pemerintah Kim Ji-hyeong mengkonfirmasi bahwa Park Won-soon tidak muncul untuk bekerja pada hari Kamis karena alasan yang tidak ditentukan dan membatalkan semua jadwalnya.
Park Won-soon seorang aktivis sipil lama dan pengacara hak asasi manusia yang telah menjadi walikota sejak 2011 ini dipandang sebagai calon presiden yang potensial bagi kaum liberal dalam pemilihan presiden 2022.
https://www.instagram.com/p/B-g-bPqhkQp/?igshid=1wxv7bxbuehh6
The New York Post juga menyebutkan bahwa Park Won-soon telah memantapkan dirinya sebagai lawan kuat dari mantan Presiden konservatif Park Geun-hye dan mendukung jutaan orang yang membanjiri jalan-jalan kota pada akhir 2016 dan 2017, menyerukan penggulingannya di tengah skandal korupsi.
Park Geun-hye, yang dipecat dari jabatannya pada tahun 2017, menjalani hukuman penjara yang panjang atas penyuapan dan tuduhan lainnya.
Seoul, sebuah kota dengan 10 juta orang, telah menjadi episentrum baru dari wabah virus corona di Korea Selatan, yang melonggarkan aturan jarak sosial yang ketat pada awal Mei.