in ,

Pengantin Pria Meninggal, Lebih dari 100 Tamu Pernikahan Terinfeksi COVID-19 Di India

Rupanya, pengantin pria berusia 30 tahun itu mengalami diare dan demam tinggi pada hari itu tetapi keluarganya tidak ingin menunda upacara pernikahan tersebut.

CakapCakapCakap People! Dalam peristiwa yang tragis, sebuah pernikahan di India mengakibatkan lebih dari seratus orang terinfeksi oleh virus corona. Menurut laporan, itu semua terjadi setelah pengantin pria — di mana keluarganya memaksanya untuk melanjutkan upacara pernikahan meskipun merasa sakit — meninggal dunia dua hari kemudian.

Rupanya, pengantin pria berusia 30 tahun itu mengalami diare dan demam tinggi pada hari itu tetapi keluarganya tidak ingin menunda upacara pernikahan tersebut. Dia lalu diminta untuk minum parasetamol sebagai gantinya. Lebih dari 360 orang menghadiri acara tersebut di kota Paliganj, distrik Patna, India.

Ilustrasi. [Foto via Elite Readers]

Pada 17 Juni 2020, pengantin pria itu kemudian dilarikan ke rumah sakit ketika kondisinya sudah memburuk dan sayangnya dia meninggal dunia sebelum mencapai fasilitas medis. Jasadnya tidak lagi diuji virus corona dan segera dikremasi.

Akhirnya, mereka yang menghadiri upacara pernikahan itu harus menjalani tes setelah mereka juga menunjukkan gejala penyakit. Tes menemukan bahwa lebih dari seratus tamu (tepatnya 113 orang) dinyatakan positif COVID-19 termasuk 15 kerabat. Pengantin pria itu tidak termasuk ke dalam 113 orang tersebut.

Pengantin pria yang berprofesi sebagai software engineer itu bekerja di Gurgaon itu tiba di desanya di Paliganj pada minggu terakhir bulan Mei 2020 untuk pernikahannya.

Dalam sebuah wawancara dengan Indian Express, Rabu, 1 Juli 2020, salah satu kerabat pengantin pria itu berkata:

“Meskipun dia merasa tidak sehat pada 14 Juni dan menginginkan pernikahan ditunda, para kepala keluarga dari kedua belah pihak menyarankan untuk tidak melakukannya, dengan alasan kerugian finansial yang besar jika acara itu harus dibatalkan.”

Ilustrasi. [Foto via Elite Readers]

Kerabat lainnya mengakui bahwa mereka merasa “santai” karena banyak daerah pedesaan “hampir bebas COVID.”

Chiranjeev Pandey, seorang pejabat komunitas setempat mengungkapkan:

“Prioritas utama kami sekarang adalah mencegah infeksi dan memutus rantai. Kami telah menyegel wilayah-wilayah tetangga Meetha Kuan, Khagari dan beberapa bagian pasar sub-urban Paliganj. ”

Sebagaimana diketahui, India kini menjadi negara dengan kasus COVID-19 tertinggi ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Brasil. India telah mencatatkan kasus sebanyak lebih dari 769 ribu orang dengan lebih dari 21 ribu orang meninggal dunia saat artikel ini diturunkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Arsitek di Manila Ini Rancang Rumah Terapung yang Bisa Menahan Badai dan Banjir

Studi: Orang Dewasa dan Anak-anak Percaya Bahwa Pria Lebih ‘Brilian’ Daripada Wanita