Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Cakap People! Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa, 7 Juli 2020, mendesak para pelancong untuk mengenakan masker saat berada di pesawat dan tetap mencari informasi, terlebih saat kasus COVID-19 melonjak lagi di beberapa negara yang menerapkan pembatasan baru di tempat-tempat seperti Australia.
Juru bicara WHO, Margaret Harris, mendesak orang-orang agar tidak terperangkap oleh epidemi lokal dan tindakan karantina.
“Jika ada di mana saja, di mana-mana, dan orang yang bepergian harus memahami hal itu.”
“Virus ini tersebar luas dan orang-orang harus menanggapinya dengan sangat, sangat serius,” kata Harris seperti dikutip Reuters, Rabu, 8 Juli 2020.
WHO mengatakan pada bulan lalu, mereka akan memperbarui pedoman perjalanannya menjelang liburan musim panas di belahan Bumi Utara. Tetapi, sampai sekarang mereka belum merilisnya.
“Para pelancong harus mencatat hal-hal yang berubah atau mungkin berubah”, kata Harris dalam konferensi pers singkat di Jenewa.
“Kami melihat banyak upticks (kenaikan kasus virus corona), banyak perubahan di berbagai negara, negara-negara yang berhasil menghentikan transmisi pertama mereka melihat upticks kedua,” tambahnya yang menyebut Australia dan Hong Kong.
Langkah-langkah penguncian kembali diterapkan di kota terbesar kedua di Australia pada Selasa, 7 Juli 2020, membatasi penduduk Melbourne ke luar rumah kecuali melakukan bisnis penting, untuk menahan wabah virus corona.
Panduan WHO sebelumnya untuk para pelancong, misalnya, jarak sosial, mencuci tangan, dan menghindari menyentuh mata, hidung atau mulut. Tapi, Harris mengatakan, pelancong harus memakai masker di pesawat, yang sudah menjadi persyaratan banyak maskapai.
“Jika Anda terbang, tidak mungkin Anda bisa melakukan jarak sosial di pesawat, jadi Anda perlu mengambil tindakan pencegahan lain termasuk menggunakan masker wajah,” katanya.
