CakapCakap – Cakap People! Ratusan ilmuwan mengatakan ada bukti bahwa novel-coronavirus dalam partikel yang lebih kecil di udara dapat menginfeksi orang dan menyerukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk merevisi rekomendasi, demikian New York Times melaporkan pada hari Sabtu, 4 Juli 2020, seperti dikutip oleh Reuters, Senin, 6 Juli 2020.
WHO mengatakan bahwa penyakit virus corona menyebar terutama dari orang ke orang melalui tetesan kecil dari hidung atau mulut, yang dikeluarkan ketika seseorang dengan COVID-19 batuk, bersin atau berbicara.
Dalam sebuah surat terbuka kepada agensi tersebut, yang rencananya akan dipublikasikan oleh para jurnalis dalam jurnal ilmiah minggu depan, 239 ilmuwan di 32 negara menguraikan bukti yang menunjukkan partikel yang lebih kecil dapat menginfeksi manusia, The New York Times mengatakan.
“Kami telah mengetahui artikel itu dan sedang meninjau isinya dengan para ahli teknis kami,” kata juru bicara WHO Tarik Jasarevic dalam sebuah email balasan untuk permintaan komentar dari Reuters.
Apakah dibawa oleh tetesan besar yang memperbesar melalui udara setelah bersin, atau oleh tetesan dihembuskan yang jauh lebih kecil di ruangan, virus corona dapat menginfeksi orang ketika dihirup, kata para ilmuwan, menurut laporan The New York Times.
Namun, badan kesehatan dunia itu atau WHO mengatakan bahwa bukti virus yang mengudara tidak meyakinkan, menurut The New York Times.
“Terutama dalam beberapa bulan terakhir, kami telah menyatakan beberapa kali bahwa kami menganggap penularan melalui udara sebagai hal yang mungkin tetapi tentu saja tidak didukung oleh bukti yang kuat atau bahkan jelas,” Dr. Benedetta Allegranzi, pimpinan teknis pencegahan dan pengendalian infeksi WHO, seperti dikutip oleh The New York Times.