CakapCakap – Cakap People! Program Pangan Dunia PBB (WFP) mengatakan pandemi virus corona telah mendorong jutaan orang ke jurang kelaparan. WFP mengatakan mereka butuh 5 miliar dolar AS untuk membantu semakin banyaknya jumlah negara berpendapatan rendah dan menengah.
“Garis depan perang melawan pandemi virus corona telah berubah arah dari negara-negara kaya ke negara-negara miskin, hingga kami memiliki vaksin medis, makanan vaksin terbaik untuk menghadapi kekacauan,” kata direktur eksekutif WFP, David Beasley, Senin, 29 Juni 2020, AP News melaporkan seperti dilansir Washington Post.
Ia mengatakan tanpa akses yang cukup ke makanan, dunia akan melihat krisis yang semakin parah. Menurutnya ‘kerusuhan sosial dan unjuk rasa akan meningkat, imigrasi bertambah, konflik semakin dalam dan kekurangan gizi kian meluas di masyarakat yang sebelumnya kebal dari kelaparan’.
Demi mengatasi naiknya angka kelaparan WFP menggelar respon bantuan kemanusiaan terbesar dalam sejarah. Mereka ingin membantu 138 juta orang, naik dari rekor sebelumnya pada tahun 2019 yang sebanyak 97 juta orang.
WFP mengatakan untuk dapat menyediakan makanan ke masyarakat yang paling rentan dan membantu pemerintah menahan laju penyebaran virus corona. Mereka membutuhkan anggaran berkelanjutan dari 83 negara anggotanya.
Berdasarkan data sebelum akhir 2020 jumlah orang kelaparan di negara-negara tempat WFP beroperasi bisa bertambah jutaan orang. Jumlah itu naik 82 persen dibandingkan sebelum pandemi terjadi.
Amerika Latin menjadi kawasan yang paling terdampak virus corona. Jumlah masyarakat yang membutuhkan makanan di benua itu naik tiga kali lipat. Begitu pula yang terjadi di masyarakat miskin kota di negara-negara pendapatan rendah dan menengah. Hilangnya pekerjaan dan pengiriman uang menarik mereka ke jurang kelaparan.
Naiknya angka kelaparan terbukti membuat angka ketidakamanan pangan di negara-negara Afrika Barat dan Tengah naik 135 persen. Sementara, di Selatan Afrika naik 90 persen.
Sebagaimana diketahui, kasus virus corona sudah menjangkiti lebih dari 10 juta orang di seluruh dunia dan lebih dari 500 ribu orang meninggal dunia akibat penyakit COVID-19 tersebut saat artikel ini diturunkan.
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus virus corona tertinggi nomor satu di dunia, dengan telah mencatatkan 2,6 juta orang yang terinfeksi.