CakapCakap – Cakap People! Dalam sebuah wawancara CNN, penasihat perdagangan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Peter Navarro, mengklaim bahwa China mengirim warganya yang sakit di luar negeri untuk menyebarkan virus corona baru ke seluruh dunia.
Menurut laporan Express.co.uk, pada Senin, 22 Juni 2020, bahwa Navarro membuat tuduhan tersebut ketika seorang reporter CNN bertanya apakah presiden siap untuk menghadapi gelombang kedua virus corona baru tersebut.
Sebelum menuduh China, Navarro mengatakan “tentu saja Anda bersiap untuk apa yang mungkin terjadi”, merujuk pada kemungkinan gelombang kedua COVID-19.
“China telah menciptakan virus ini, mereka menyembunyikan virus itu, dan mereka mengirim lebih dari ratusan ribu warga Tiongkok ke sini untuk menyebarkannya ke seluruh dunia,” kata Navarro.
Dia juga menegaskan bahwa apapun niatnya, itu adalah fakta bahwa China memulai dan menyebarkan virus.
“Apakah mereka sengaja melakukannya – itu pertanyaan terbuka. Tapi itu fakta,” tambah penasihat Perdagangan Trump tersebut.
Ketegangan dua tahun antara Amerika Serikat dan China kembali lagi sebulan yang lalu karena soal tanggung jawab atas asal dan penyebaran COVID-19. Trump mengecam Presiden China Xi Jinping dengan menuduh China “membunuh massal di seluruh dunia.” Dia juga menambahkan bahwa China tidak kompeten dalam menangani wabah koronavirus.
Navarro juga mengatakan bahwa China “bersalah sampai terbukti tidak bersalah”.
Dia mengulangi apa yang dikatakan Trump bahwa virus itu berasal dari China dan mereka bertanggung jawab atas pandemi yang menyerang banyak negara.
“Virus itu muncul dari China. Partai Komunis China bertanggung jawab untuk itu,” kata Navarro.
Dia juga menambahkan:
“Mereka menelurkan virus di China, mereka menyembunyikannya selama dua bulan, dan mereka membunuh lebih dari 100.000 orang Amerika”.
Trump juga baru-baru ini mengecam Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena dituduh salah menangani penyakit mematikan itu. Dia mengatakan bahwa China gagal mengakui kesalahan mereka.
Sebagaimana diketahui, virus corona baru pertama kali diidentifikasi di Wuhan, China, yang merupakan pusat wabah awal virus, baru melaporkan kasus pertama pada bulan Desember 2019. Namun, China terus menerus membantah tuduhan itu, menjelaskan bahwa virus itu masuk ke negara mereka dari luar negeri.