CakapCakap – Cakap People! Microsoft menyerah pada toko retail fisik. Jumat, 26 Juni 2020, perusahaan itu mengumumkan rencana untuk secara permanen menutup seluruh lokasi Microsoft Store di Amerika Serikat dan di seluruh dunia, kecuali untuk empat lokasi yang akan “ditata ulang” yang hanya akan digunakan untuk experience center yang tidak lagi menjual produk.
Empat lokasi yang akan dipertahankan adalah Fifth Avenue di New York City, Oxford Circus di London, Westfield Sydney, dan kantor pusat Redmond tapi tidak akan menjual produk.
Setelah penutupan itu dilakukan di Amerika Serikat dan di seluruh dunia nantinya, Microsoft selanjutnya akan berfokus pada retail digital.
Kepada The Verge, Microsoft mengungkapkan bahwa tidak akan ada PHK dari keputusan untuk menutup seluruh toko retail mereka tersebut.
“Komitmen kami untuk menumbuhkan dan mengembangkan karier dari kumpulan talenta yang beragam ini lebih kuat dari sebelumnya,” kata Wakil Presiden Microsoft Store Porter David dalam sebuah posting LinkedIn, seperti dikutip The Verge.
Sebuah sumber yang mengetahui tentang operasi ritel Microsoft mengatakan kepada The Verge bahwa rencana penutupan toko retail offline ini pada awalnya bakal dilakukan pada tahun depan, tetapi dipercepat lantaran pandemi COVID-19.
Microsoft Store memulai debutnya pada tahun 2009 dan sangat mengikuti pedoman penjualan ritel Apple yang sukses. Sebagian besar lokasi Microsoft Store adalah pusat perbelanjaan yang juga belum buka sepenuhnya akibat pandemi corona.
Sementara itu, Reuters melaporkan bahwa Microsoft tim penjualan digital akan berkerja dari fasilitas korporasi.
“Ini adalah keputusan strategis yang sulit tapi pintar. Toko fisik hanya menghasilkan pendapatan yang dapat diabaikan oleh Microsoft dan akhirnya semua bergerak semakin besar ke arah saluran digital selama beberapa tahun terakhir,” kata Dan Ives, analis Wedbush dalam catatan yang dikutip Reuters.