CakapCakap – Cakap People! Negara-negara di dunia masih terus berlomba untuk segera bisa menemukan vaksin yang bisa mengatasi virus corona baru (COVID-19). Organisasi kesehatan dunia (WHO) mengungkapkan, calon vaksin yang dikembangkan AstraZeneca merupakan kandidat terkemuka dunia dan paling maju dalam hal pengembangan.
Pembuat obat asal Inggris ini telah memulai uji coba vaksin pada manusia dalam tahap dan skala besar, yang dikembangkan oleh para peneliti di University of Oxford.
Minggu ini, AstraZeneca menandatangani kesepakatan pasokan dan manufaktur kesepuluh.
“Tentu saja dalam hal seberapa maju mereka, tahap di mana mereka berada, mereka saya pikir mungkin kandidat utama,” kata kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan saat konferensi pers, Jumat, 26 Juni 2020, dikutip Reuters.
“Jadi mungkin saja mereka akan mendapatkan hasil yang cukup awal.”
Swaminathan juga mengatakan bahwa kandidat vaksin corona yang dikembangkan Moderna juga tidak jauh di belakang Astrazeneca.
Menurut Swaminathan, dari sekitar 200 kandidat vaksin virus corona, 15 diantaranya telah memasuki uji klinis.
“Vaksin Moderna juga akan memasuki uji klinis fase tiga, mungkin mulai pertengahan Juli, dan agar calon vaksin tidak jauh di belakang,” katanya.
“Tapi saya pikir AstraZeneca tentu memiliki cakupan yang lebih global saat ini dalam hal di mana mereka melakukan dan merencanakan uji coba vaksin mereka.”
WHO sedang dalam pembicaraan dengan beberapa produsen Cina, termasuk Sinovac (SVA.O), tentang vaksin potensial, serta dengan para peneliti India, kata Swaminathan.
Swaminathan menyerukan agar mempertimbangkan untuk berkolaborasi dalam uji coba vaksin corona, mirip dengan uji coba Solidaritas WHO yang sedang berlangsung untuk obat-obatan.
Pendanaan
Koalisi pimpinan WHO melawan pandemi corona meminta donor pemerintah dan sektor swasta untuk membantu mengumpulkan dana 31,3 miliar dolar AS dalam 12 bulan ke depan untuk mengembangkan dan memberikan tes, perawatan, dan vaksin untuk penyakit tersebut.