CakapCakap – Cakap People! Kabinet Jerman sepakat pada hari Rabu, 24 Juni 2020 untuk mengakhiri penjualan produk plastik sekali pakai, seperti sedotan sekali pakai, juga tempat makan dan minum dari plastik tahun depan.
Menurut laporan dw.com, larangan yang mulai berlaku 3 Juli 2021 itu, sejalan dengan pedoman Uni Eropa yang bertujuan untuk mengurangi jumlahlimbah plastik.
Langkah ini berarti bahwa penjualan benda-benda seperti tangkai plastik untuk memegang balon, serta cangkir dan kotak polistirena juga akan dilarang mulai pada tanggal yang sama yaitu 3 Juli 2021.
Menteri Departemen Lingkungan Hidup Svenja Schulze mengatakan, keputusan itu termasuk upaya meninggalkan “kebudayaan senang membuang”.
Hingga 20% sampah yang dikumpulkan dari taman-taman dan fasilitas publik lainnya di Jerman terdiri dari plastik sekali pakai, terutama kontainer polistirena.
“Banyak produk plastik sekali pakai tak berguna dan berasal dari sumber yang bersifat tidak berkelanjutan”, demikian diungkap Schulze.
Menurut data yang dipublikasikan Badan Lingkungan Hidup Jerman atau Umweltbundesamt (UBA), Jerman mencetak rekor dalam hal limbah bahan pengepakan di tahun 2017, ketika limbah itu mencapai 18,7 juta ton.
Polusi polistirena
Dalam sebuah jalur polusi lain, ilmuwan sudah menemukan polistirena di dalam tubuh organisme kecil yang tinggal di dalam tanah di Antarktika.
Penemuan itu menyulut dugaan bahwa polusi mikroplastik sudah masuk sangat dalam ke ekosistem yang berbasis di tanah, di daerah yang paling terpencil di dunia.
Walaupun ilmuwan tidak bisa membuktikan bahwa mikroplastik sudah menyebar di seluruh lautan dunia, studi tersebut jadi contoh pertama kontaminasi pada rantai makanan di Antarktik.
“Jadi plastik sudah masuk bahkan jaringan tanah yang paling terpencil di planet ini, dengan potensi risiko bagi seluruh biota dan ekosistem”, demikian dikatakan para ilmuwan setelah penemuan mereka dipublikasikan di jurnal Biology Letters.