CakapCakap – Cakap People, besok pada Minggu (21/6/2020) akan terjadi gerhana matahari cincin dan akan terlihat juga di Indonesia. Tidak semua provinsi di tanah air bisa melihat fenomena alam ini. Namun, Sulawesi Selatan termasuk salah satu provinsi yang beruntung bisa mendapatinya.
Menariknya lagi, gerhana matahari cincin diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah Makassar di provinsi Sulawesi Selatan akan berlangsung selama 1,54 jam.
“Diperkirakan akan berlangsung pada 15.35 Wita, dan puncaknya pada 16.30 Wita, dan berakhir pada 17.19 Wita,” ujar staf Pusat Gempa Regional, Tsunami Early Warning Sistem (TGR-TEWS) BKMG Wilayah Makassar, Syarifuddin, dikutip dari AntaraNews.
Syarifuddin menyebut durasi gerhana matahari cincin yang akan terlihat di Sulawesi Selatan rata-rata 1,54 jam. Meski begitu, gerhana tersebut tidak seperti saat gerhana matahari total pada 9 Maret 2016.
Diketahui untuk ukuran magnitudo gerhana matahari yang bisa terlihat dari Banteng, Kabupaten Kepulauan Selayar mencapai 0,155. Sementara di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan mencapai 0,255.
“Tidak ada pengaruh khusus saat terjadi gerhana matahari tersebut, ini fenomena alam saja. Gerhana ini akan terlihat di hampir seluruh wilayah Sulsel,” ungkap Syarifuddin.
Rencananya, BMKG daerah ini akan melaksanakan pengamatan prosesi gerhana matahari cincin (GMC) di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) Galesong, Kabupaten Takalar.
Syarifuddin juga mengingatkan bahwa gerhana matahari cincin tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Akan tetapi masyarakat bisa melihat prosesnya menggunakan kaca mata khusus atau teropong di lokasi terbuka.
“Masyarakat bisa melihat menggunakan kacamata khusus ataupun teropong di lokasi terbuka. Prosesnya cukup lama sekitar satu jam lebih,” tuturnya kepada wartawan di ruangan pusat analisa gempa BMKG wilayah Makassar.
Selain itu Cakap People, menurut data yang ada, momen fenomena alam gerhana matahari sebagian ini akan melewati 432 pusat kota dan kabupaten di 31 provinsi di Indonesia, dengan magnitudo terentang antara 0,000 di Kepanjen, Jawa Timur sampai dengan 0.522 di Melonguane, Sulawesi Utara.