CakapCakap – Cakap People! Pandemi virus corona baru berakselarsi, dengan 150.000 kasus baru pada Kamis, 18 Juni 2020. Ini merupakan angka tertinggi dalam satu hari dan hampir separuhnya di Amerika, demikian diungkapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Dunia berada dalam fase baru dan berbahaya,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Jumat, 19 Juni 2020, seperti dikutip Reuters.
“Virus ini masih menyebar cepat, masih mematikan, dan kebanyakan orang masih rentan”.
Lebih dari 8,53 juta orang terinfeksi oleh virus corona baru secara global dan 453.834 meninggal, mengacu perhitungan Reuters hingga Jumat, 19 Juni 2020.
Seperti halnya Amerika, Tedros mengungkapkan, sejumlah besar kasus baru datang dari Asia Selatan dan Timur Tengah. Ia pun mendesak semua orang di dunia untuk menjaga jarak fisik dan “kewaspadaan ekstrem”.
Dengan banyak negara mengurangi pembatasan tapi takut akan gelombang kedua virus corona, pakar kedaruratan WHO Mike Ryan mendesak pendekatan bertahap dan ilmiah.
“Keluar dari kuncian harus dilakukan dengan hati-hati, secara bertahap, dan harus didorong oleh data,” ujarnya.
“Tidak ada definisi spesifik dari gelombang kedua,” kata dia yang menambahkan, kluster baru virus corona tidak selalu berarti gelombang kedua, sementara “puncak kedua” COVID-19 juga bisa terjadi dalam satu gelombang.
Ahli epidemiologi WHO Maria van Kerkhove mengatakan, pelonggaran kuncian harus disertai langkah-langkah kesehatan masyarakat yang baik.
“Ini tidak hanya tentang mampu mengangkat langkah-langkah penguncian dengan hati-hati, tetapi juga dapat mengaktifkannya kembali,” tambahnya.
Perkembangan terbaru, berdasarkan data yang dihimpun oleh Worldometers, Sabtu, 20 Juni 2020, pukul 15.05 WITA, virus corona telah menginfeksi lebih dari 8,7 juta orang di seluruh dunia. Angla kematian global akibat penyakit COVID-19 ini telah mencapai lebih dari 462 ribu orang dan sebanyak lebih dari 4,6 juta orang pulih usai terjangkit virus tersebut.