CakapCakap – Cakap People! Para guru harus menghadapi tantangan selama penerapan lockdown akibat COVID-19, terlebih ketika mereka harus mendapat kritik yang tidak sepatutnya dari para netizen yang mengatakan bahwa mereka menerima gaji tanpa kerja karena sekolah-sekolah telah ditutup. Para guru juga menghadapi tantangan yang tidak terduga dari para siswa saat mereka mengajar melalui platform online yang tersedia.
Melansir World of Buzz, Selasa, 16 Juni 2020, seorang anak perempuan di Malaysia yang peduli dengan ibunya yang berprofesi sebagai guru, menyaksikan bagaimana ibunya melakukan tugasnya sebagai guru dan saat mengajar para siswanya setiap hari. Ia lelah melihat kesulitan yang harus dihadapi ibunya.
Dia adalah Anne. Melalui akun Twitternya, ia menunjukkan bagaimana para siswa ibunya tersebut dengan santai mengabaikan pesan gurunya saat menanyakan tentang pekerjaan rumah (PR) dan mereka keluar dari grup WhatsApp tanpa banyak kata.
Anne menulis, “Ibuku mengirimkan pekerjaan rumah [PR, red] ke grup WhatsApp yang di dalamnya berisi para siswanya, tetapi para siswa dengan santai meninggalkan grup.”
Tedah bah dgn mak. Mak gago jak anta tugasan di ws dgn student dlm group. Tapi student rilek ajak left dari group. Jaik ati biak polah mak aku kdk ya. Gak sorang jak dlm group ya 😭😭😭 pic.twitter.com/9jqmhwYf4J
— A.Sahiran (@_Mrs4nne) June 9, 2020
Dalam foto yang diunggah lewat Twitter-nya, ibu Anne tampak menjelaskan tugas yang harus diselesaikan oleh para siswa. Namun, beberapa siswa kemudian meninggalkan grup WhatsApp tanpa banyak bicara. Setelah beberapa waktu, sang guru kemudian meminta siswa yang tersisa untuk melanjutkan tugas mereka.
Namun sesaat setelah itu, siswa terakhir juga pergi, meninggalkan ibu Anne sendirian di dalam grup WhatsAp setelah dia menanyakan tentang tugas mereka dan memberi tahu bahwa mereka harus mengumpulkan PR tersebut begitu sekolah dibuka kembali.
“Saya benar-benar ingin menangis ketika ibu saya bertanya mengapa para siswanya tidak memberikan tanggapan. Ketika saya periksa, ternyata mereka semua sudah keluar [grup, red],” kata Anne di utasnya.
Cakap People! Ada banyak kisah siswa kurang mampu yang ingin tetap mendapatkan pendidikan di tengah pandemi seperti saat ini meski hanya memiliki fasilitas terbatas. Ketika kita diberi kemudahan untuk mendapatkan pendidikan dan melanjutkan proses belajar mengajar, alangkah baiknya jika kita tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, apalagi mengabaikan para guru kita.
Selain itu, kita harus benar-benar menghormati dan berterima kasih kepada guru yang melakukan upaya terbaik mereka untuk memastikan bahwa siswa mereka tetap terdidik dengan baik dengan sumber daya terbatas yang harus mereka gunakan.
Semoga kita bisa memetik pelajaran dari kisah guru dan siswa di Malaysia ini.
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Spons Pencuci Piring Bisa Membuat Kamu Diare, Kok Bisa? - CakapCakap