in ,

Siswa Miskin di India Ini Bunuh Diri Karena tak Bisa Ikut Kelas Online

Menteri Pendidikan Kerala, C Raveendranath, telah meminta laporan dari pejabat pendidikan tingkat distrik tentang insiden tragis ini.

CakapCakapCakap People! Sebagian besar siswa sekarang harus melanjutkan pendidikan mereka secara online sejak pandemi COVID-19 mengambil alih dunia. Bagi mereka yang sudah memiliki smartphone atau laptop dengan koneksi internet yang baik, menghadiri kelas online tentu saja akan sangat mudah, namun, ada banyak dari mereka yang tidak mampu membeli perangkat ini dan tidak memiliki akses ke internet, sehingga tidak mungkin bagi mereka untuk menghadiri kelas online tersebut.

Seorang anak perempuan berusia 14 tahun dari Kerala, India, diduga mengakhiri hidupnya sendiri (bunuh diri) ketika dia tidak dapat menghadiri kelas online karena dia tidak memiliki TV atau smartphone.

Seorang anggota staf di dalam ruang kelas kosong sebuah sekolah di Kochi setelah Kerala memerintahkan penutupan sekolah karena kekhawatiran akan virus corona [Foto: Sivaram V / Reuters]

Menurut laporan Al-Jazeera, siswa tersebut hilang dari rumahnya pada 1 Juni dan ditemukan tewas di sebuah tempat sepi di dekat rumahnya sekitar pukul 15.30. Tubuhnya hangus dan sebotol minyak tanah kosong ditemukan di dekatnya. Dia diyakini membakar dirinya sendiri, kata polisi.

Ayahnya, seorang Scheduled Caste harian dengan hampir tidak ada penghasilan selama penguncian (lockdown) akibat virus corona yang sedang berlangsung, berbicara kepada wartawan dan mengatakan bahwa mereka memiliki televisi di rumah namun tidak berfungsi alias rusak.

“Dia mengatakan kepada saya bahwa itu [televisi, red] perlu diperbaiki tetapi saya tidak bisa menyelesaikannya. Saya juga tidak mampu membeli smartphone,” kata sang ayah.

“Saya tidak tahu mengapa dia melakukan ini. Saya bilang kita bisa membuat pilihan, seperti pergi ke rumah teman.”

Beban keuangan keluarga itu semakin bertambah, saat ibu siswa itu baru saja melahirkan beberapa minggu yang lalu dan keluarga itu hampir tidak punya uang.

“Keluarga itu sangat kesulitan secara finansial dan gadis itu khawatir dia tidak akan bisa belajar lebih lanjut, atau bahwa studinya akan terpengaruh,” kata seorang pejabat senior polisi kepada NDTV.

“Laporan awal menyebutkan dia kesal karena tidak memiliki akses ke TV atau kelas online sejak mereka mulai.”

Ilustrasi. [Foto: Pixabay]

Menteri Pendidikan Kerala, C Raveendranath, telah meminta laporan dari pejabat pendidikan tingkat distrik tentang insiden tragis ini.

Berjuang melawan COVID-19, negara bagian selatan memulai tahun akademiknya pada 1 Juni melalui kelas online yang disebut “First Bell”, disiarkan di Victers Channel. Jadwal terperinci diberikan kepada semua siswa dari Kelas 1 hingga 12.

Tetapi disebutkan sekitar 250.000 siswa di negara bagian itu tidak memiliki akses ke TV atau perangkat yang dapat mengakses internet untuk mengikuti kelas online. Pemerintah setempat sedang berupaya menuju pusat-pusat penampungan atau memberikan laptop kepada kelompok-kelompok kecil dengan bantuan dari sponsor.

One Comment

Leave a Reply

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

COVID-19: New Normal, Media Sosial, dan Gerak Ekonomi Masyarakat

Di Negara Ini, Pelanggan yang Batalkan Pesanan Pengiriman Makanan Terancam Penjara Enam Tahun