CakapCakap – Cakap People! Kasus positif virus corona (COVID-19) di Indonesia kembali mencetak rekor.
Berdasarkan data yang dirilis oleh pemerintah, kembali dilaporkan adanya tambahan kasus baru virus corona sebanyak 1.241 orang pada Rabu, 10 Juni 2020. Ini sekaligus menjadi rekor baru penambahan positif COVID-19 di RI yang kembali pecah usai lonjakan 1.043 infeksi pada Selasa, 9 Juni 2020.
Dengan tambahan sebanyak 1.241 kasus baru hari ini, itu berarti total kasus positif COVID-19 secara akumulatif di Indonesia adalah sebanyak 34.316 orang hari ini.
Juru bicara nasional penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengungkapkan bahwa peningkatan kasus baru tersebut berasal dari tambahan hasil 17.757 uji spesimen.
“Ini disebabkan tracing agresif dilakukan. Kalau dilihat, penambahan spesimen dikirim oleh puskesmas dan Dinas Kesehatan serta tidak didominasi rumah sakit lagi,” kata Yurianto di Gedung BNPB, Jakarta, Rabu, 10 Juni 2020.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, lonjakan kasus baru terbanyak berasal dari Provinsi Jawa Timur dengan jumlah 273 infeksi baru. Di bawah Jatim, ada Provinsi Sulawesi Selatan yang melaporkan adanya 189 kasus baru. Sedangkan di posisi ketiga ada DKI Jakarta dengan tambahan 157 pasien corona.
Di Jawa Tengah ada (tambahan) 139 orang positif dan 118 sembuh. Sedangkan di Kalimantan Selatan ada 127 kasus baru dan 10 sembuh, kata juru bicara nasional penanganan COVID-19 Achmad Yurianto.
Meski demikian, dia juga mengatakan ada 15 provinsi dengan penambahan kasus di bawah 10. Bahkan 6 di antaranya tidak melaporkan tambahan positif COVID-19 pada hari ini.
“Seperti Gorontalo itu hanya 6 kasus dan 7 sembuh. Ini kabar gembira bahwa (corona) bisa dikendalikan,” kata Yurianto.
Selain lonjakan kasus positif baru, jumlah pasien COVID-19 yang sembuh juga meningkat sebanyak 715 orang hari ini, sehingga total menjadi 12.129 orang yang dinyatakan pulih. Sedangkan total korban meninggal akibat virus ini mencapai 1.959 kematian setelah mendapat tambahan sebanyak 36 orang.
Hingga hari ini, pemerintah mengungkapkan ada 14.242 pasien dalam pengawasan (PDP) dan 43.945 adalah orang yang dikategorikan dalam pemantauan (ODP) yang terkait COVID-19.
“Penularan masih terjadi, artinya ada yang sakit namun tidak mengisolasi diri,” kata Yurianto.