CakapCakap – Cakap People! Pandemi virus corona baru (COVID-19) yang masih menguasai dunia sejak sekitar enam bulan terakhir ini telah banyak mengubah cara orang dalam melakukan berbagai hal di segala sektor, termasuk pendidikan. Mencegah penyebaran virus tersebut, sekolah-sekolah pun kini bermigrasi ke solusi online!
Namun, ketika kelas online atau e-learning mulai diterapkan, rupanya tak semua siswa sekolah adalah beruntung memiliki segala perangkat yang dibutuhkan dan akses internet untuk menunjang agar mereka bisa bergabung dalam kelas online tersebut.
Bahkan, laporan sudah mulai mengemuka tentang keluarga yang kurang mampu yang terpaksa mengambil langkah drastis untuk memastikan bahwa anak-anak mereka memiliki fasilitas yang diperlukan untuk memungkinkan mereka melanjutkan sekolah online.
Itulah yang dialami seorang gadis kecil dari keluarga kurang mampu, yang keadaannya baru-baru ini dibagikan secara online oleh seorang netizen Thailand dengan nama akun เสาวลักษณ์ จันทกนก, yang bekerja di sebuah kios penjual ponsel.
Gadis kecil itu rela memecah celengannya agar bisa membeli sebuah ponsel pintar untuk bisa mengikuti kelas online.
Ketika gadis kecil itu berjalan ke konter, dia menawarkan setumpuk uang receh dan uang kertas kusut ke atas meja.
“Saya ingin membeli ponsel baru,” katanya dengan sopan, dilansir World of Buzz, Jumat, 5 Juni 2020.
Petugas kios itu sempat merasa bingung dengan gasis kecil itu saat dia membawa begitu banyak uang untuk membeli ponsel baru. Lalu dia bertanya pada gadis kecil itu apakah dia berencana menggunakan ponsel itu untuk bermain mobile game, seperti yang dilakukan kebanyakan anak-anak hari ini.
“Tidak, saya membutuhkan ponsel supaya bisa bergabung dengan teman-teman saya secara online dalam kelas e-learning.” dia menjawab.
Kakeknya yang menemaninya ke kios, bahkan bertanya apakah mungkin bagi mereka untuk membayar dengan uang receh. Mereka khawatir toko tersebut hanya akan menerima pembayaran kartu kredit.
Sejak kisah gadis kecil itu menyebar di media sosial, menyoroti bagaimana e-learning mungkin terbukti lebih istimewa daripada sebuah alternatif bagi siswa yang lebih miskin yang tidak mampu membeli perangkat yang diperlukan untuk memungkinkan mereka mengikuti pembelajaran secara online.
Banyak netizen juga menyinggung tentang fakta ini, menunjukkan bahwa tidak semua orang dapat dengan mudah melakukan e-learning.
So, Cakap People! Apa pendapatmu tentang e-learning saat ini?