CakapCakap – Cakap People! Belum lama ini, terdengar kabar bahwa pemerintah Jepang akan mensubsidi sebagian dari biaya perjalanan wisata turis asing saat pandemi virus corona bisa dikendalikan.
Kabar tersebut kemudian disebarkan oleh beberapa media pemberitaan.
Pasalnya, program untuk meningkatkan pariwisata domestik menyebutkan, subsidi akan diberikan sebesar 1,35 triliun Yen atau setara dengan 12,5 miliar dollar AS.
Subsidi tersebut akan diberikan mulai Juli 2020 jika infeksi mereda.
Namun, mengutip Travel Daily Media, Kamis, 28 Mei 2020, kabar tersebut segera diluruskan oleh Japan Tourism Agency pada Rabu, 27 Mei 2020.
Melalui serangkaian unggahan di Twitter, mereka menjelaskan bahwa program pariwisata yang diusulkan masih dalam pertimbangan. Terlebih program tersebut bukan untuk wisatawan atau turis asing, melainkan hanya untuk wisatawan domestik.
Mereka juga menjelaskan bahwa program hanya akan mencakup sebagian dari biaya perjalanan domestik yang belum diumumkan nominalnya. Hal tersebut juga dinyatakan oleh Japan Tourism Agency melalui situs resmi mereka pada Kamis, 28 Mei 2020.
“Berdasarkan pemberitaan yang dikeluarkan oleh beberapa kantor berita, Pemerintah Jepang tengah mempertimbangkan sebuah kampanye untuk membantu wisatawan asing berkunjung ke Jepang dengan membiayai setengah ongkos perjalanan,” seperti tertera dalam unggahan Twitter Japan Tourism Agency.
“Tolong dicatat bahwa Go to Travel Campaign berada dalam pertimbangan oleh Pemerintah Jepang untuk menstimulasi permintaan pariwisata domestik di dalam Jepang usai pandemi COVID-19. (Kampanye) hanya menutupi sebagian ongkos perjalanan domestik,” lanjutnya.
Regarding reports by some news outlets that “The Japanese government is considering a campaign to help foreign tourists visiting Japan by offering support for half of their travel expenses,” please note that (1/2)
— 観光庁(Japan Tourism Agency) (@Kanko_Jpn) May 27, 2020
Berdasarkan sebuah dokumen yang dirilis oleh Kementerian Ekonomi, rencana yang diajukan merupakan pemberian voucer menginap hingga 20.000 yen setara dengan Rp 2,7 juta per wisatawan domestik.
Kepala Japan Tourism Agency, Hiroshi Tabata, berencana untuk memberlakukan kampanye tersebut paling awal pada Juli.
Jepang telah mencabut keadaan darurat di seluruh negeri pada Senin, 25 Mei 2020. Sementara itu, Tokyo mengincar untuk memulai fase kedua pembukaan kembali wilayahnya.
Banyak negara diperkirakan akan fokus pada pariwisata domestik sementara perbatasan tetap ditutup. Jepang mengalami keadatang wisatawan terendah sejak 1964.
Hal tersebut diperkirakan terjadi karena Jepang berlakukan larangan perjalanan masuk kepada 111 negara.