CakapCakap – Beberapa negara sudah kembali memulai kehidupan setelah pandemi covid-19. Negara-negara ini berangsur kembali memulihkan banyak sektor dan aktivitas, mulai dari China, Jepang, Perancis, Selandia Baru, hingga Korea Selatan. Korea Selatan menjadi sorotan dunia karena berani membuka sekolah atau aktivitas pembelajaran di kelas secara serentak untuk semua level. Memang benar karena kasus corona di negara ini sudah berangsur menurun, maka tidak salah jika kehidupan sudah diperbolehkan untuk kembali normal.
Tetapi sayangnya tidak ada yang bisa memprediksi keadaan pandemi di dunia ini. Setelah Korea Selatan membuka sekolah di berbagai level, muncul kasus yang menjangkit murid TK. Kasus ini adalah kasus baru, karena diketahui terjangkit dari sang guru, pada awal tatap muka di kelas setelah pandemi.
Kantor berita setempat Yonhap, pada awal pekan ini melaporkan bahwa pernularan terjadi di Sekolah Seni Young Rembrandst, Gangseo. Kondisi guru yang positif dinyatakan pada Minggu, 24 Mei 2020 kemarin. Kemudian, murid yang sayangnya harus tertular masih berusia 6 tahun. Apakah hanya 1 murid saja? Diketahui bahwa guru tersebut sempat mengajar ke 35 murid, dan berinteraksi juga dengan 3 guru lainnya. Hal ini mengerikan karena potensi penyebaran yang lebih luas kembali muncul di Seoul dengan klaster sekolah ini.
Akibat dari kejadian ini, semua orang berjumlah 38 orang yang pernah kontak dengan guru tersebut harus diisolasi atau dikarantina. Selain itu, 13 institut pendidikan yang berada dalam satu gedung dengan Young Rembrandt juga terpaksa ditutup kembali, dan dilakukan proses sterilisasi dengan desinfektan.
Pemerintah Korea Selatan memang membuka kembali sekolah-sekolah secara bertahap. Ini adalah kali pertama Korea Selatan memperbolehkan pembelajaran di ruang kelas setelah beberapa bulan ditutup. Tetapi disisi lain, ternyata pembukaan kembali sekolah-sekolah di Korea Selatan tidak disambut baik oleh orang tua murid, karena sebagian besar masih merasa khawatir dan ditakutkan akan terjadi penularan virus corona lagi. Orang tua murid yang tidak setuju sekolah kembali dibuka saat itu, bahkan membuat petisi yang ditujukan untuk pemerintah.
Cakap People, salah satu isi petisi yang dipertimbangkan oleh Pemerintah Korea Selatan adalah agar pemerintah bisa memberikan peraturan yang fleksibel. Salah satu keuntungan bagi orang tua adalah agar mereka tidak memaksa anak jika belum ingin kembali ke sekolah karena khawatir.