CakapCakap – Filipina sudah beberapa pekan menerapkan lockdown atau penguncian wilayah, serta memberikan peraturan yang sangat ketat untuk menekan persebaran pandemi di negara ini. Walaupun demikian, Filipina menjadi salah satu negara yang dianggap kecolongan, karena angka kasus positif cukup besar. Setelah diberlakukannya peraturan yang cukup ketat di Filipina, memang angka persebaran pandemi sudah bisa ditekan dengan baik.
Rodigro Duterte, Presiden Filipina pada 25 Mei 2020 kemarin, memberikan pidato ditengah perencanaan pembukaan kembali sekolah-sekolah paska pandemi, tepatnya pada akhir Agustus 2020 mendatang. Jika dihitung, maka Filipina menjalani penutupan sekolah selama 6 bulan sampai akhir Agustus 2020 mendatang, karena sudah berlaku sejak Maret.
Tetapi dalam pemaparannya, Presiden Filipina menegaskan bahwa dirinya tidak akan mengizinkan negara ini membuka kembali Sekolah pada Agustus 2020 sekalipun, jika belum ada vaksin virus corona yang sudah terbukti. Jadi selama vaksin untuk virus corona belum ditemukan, maka pelajar tidak akan diizinkan kembali ke sekolah.
Presiden Duterte mengatakan bahwa semuanya percuma jika vaksin belum ditemukan dan dibuktikan kemampuannya, karena sama saja para pelajar akan mendapatkan ancaman yang sama seperti bulan-bulan awal pandemi jika belum ada obat yang bisa dipercaya. Masyarakat harus meyakini bahwa pandemi pasti masih ada disekitar kita, sekalipun angka persebaran sudah menurun. Dengan demikian, potensi persebaran juga masih ada.
Jika dalam keadaan normal, biasanya sekolah di Filipina akan dimulai pada Juni hingga April. Tetapi karena pandemi yang berlangsung dan peraturan yang ketat untuk banyak aktivitas dan sektor, Pemerintah Filipina merencanakan metode kelas daring untuk tahun ajaran mendatang. Ya, Kementerian Pendidikan di Filipina baru saja mengumumkan bahwa langkah besar pendidikan atau belajar secara daring / jarak jauh akan diberlakukan di Filipina untuk tahun ajaran mendatang.