CakapCakap – Beberapa minggu terakhir, masyarakat Jakarta, Depok, dan Bandung mendengar beberapa kali dentuman misterius. Misterius? Ya, beredar di sosial media memang dentuman tersebut berasal dari aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau, atau juga beberapa gunung lainnya di Jawa Barat. Tetapi pihak terkait sudah mengkonfirmasi beberapa kali bahwa suara dentuman tersebut tidak berasal dari aktivitas tersebut. Masyarakat bertanya-tanya, karena suara dentuman tersebut terdengar sangat jelas, dan beberapa kali sampai menggetarkan benda sekeliling.
Hal aneh dari beberapa dentuman yang terdengar adalah lokasinya yang ada di pulau Jawa, pulau yang memang memiliki banyak gunung api yang masih aktif. Walaupun demikian, pihak berwenang di bidang vulkanologi sudah mengkonfirmasi dengan bukti dan data, bahwa dentuman tersebut tidak berhubungan dengan aktivitas atau keaktifan semua gunung di Pulau Jawa. BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) justru memberikan dugaan bahwa suara dentuman tersebut berasal dari aktifitas ionosfer.
Suaidi Ahadi, Kepala Subbidang Analis Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG menjelaskan bahwa dentuman tersebut diduga berasal dari aktifitas plasma elektromagnetik, di lapisan ionosfer. Secara rinci, aktivitas plasma elektromagnetik berasal dari gangguan plasma ionosfer, atau efek pantul dari magnetotail (sub storm), yang dipicu oleh adanya badai magnetik dari matahari. Memang beberapa hari sebelum terdengar dentuman tersebut, tercatat oleh BMKG bahwa terjadi badai matahari.
Dalam bahasa ilmiah, dentuman ini bernama VLF Fenomena atau Whistler Ionosfer atau Equatorial Ionospheric Anomali (EIA). Biasanya, dentuman akan terjadi pada saat akhir tengah malam, atau dini hari. Kejadian ini secara teori akan bersamaan juga dengan gangguan komunikasi satelit hingga GPS. Walaupun demikian, Suaidi menyebutkan bahwa kejadian ini adalah sebuah fenomena biasa, tetapi memang sangat asing di masyarakat karena jarang terjadi.