CakapCakap – Cakap People! Ketika para ilmuwan di seluruh dunia berjuang untuk menemukan dan merumuskan anti-virus untuk virus corona baru, para ahli di Australia telah menemukan bahwa obat-obatan umum melawan HIV, virus dengue, influenza, dan zika, yang telah ada di sana selama lebih dari 30 tahun, dapat juga digunakan untuk melawan novel Coronavirus.
Dalam jurnal Antiviral Research, yang diterbitkan baru-baru ini, penulis utama, ilmuwan Australia, Dr. Kylie Wagstaff, mengatakan mereka telah menemukan bahwa obat anti-parasit yang disetujui FDA yang disebut “Ivermectin” secara efektif membunuh semua material genetik COVID-19 dalam waktu 48 jam atau dua hari.
“Kami menemukan bahwa bahkan dosis tunggal pada dasarnya dapat menghapus semua viral RNA selama 48 jam dan bahkan pada 24 jam ada pengurangan yang sangat signifikan,” tulis Dr. Wagstaff dalam jurnal tersebut.
Karena tahap penelitian masih di laboratorium dan penemuan itu terjadi secara in vitro, Dr. Wagstaff mengatakan bahwa mereka perlu menguji obat tersebut lebih lanjut kepada orang-orang.
“Ivermectin sangat banyak digunakan dan dipandang sebagai obat yang aman. Kita perlu mencari tahu sekarang apakah dosis yang dapat digunakan pada manusia akan efektif (dan) itulah langkah selanjutnya,” tambahnya, seperti dilaporkan National Herald India, Sabtu, 4 April 2020.
Meskipun dia tidak menyebutkan dalam jurnal tentang mekanisme bagaimana obat anti-parasit itu bekerja pada COVID-19, tetapi Dr. Wagstaff mengatakan bahwa itu adalah “mungkin”, mengutip bagaimana obat itu memerangi virus lain.
Kemanjuran Ivermectin untuk melawan virus corona baru, katanya, tergantung pada pengujian pra-klinis dan uji klinis. Dr. Wagstaff meminta para stake holders untuk menyediakan dana, sehingga tim dapat bergerak maju dengan uji klinis dan uji coba.
Jika Ivermectin ditemukan untuk menyembuhkan COVID-19, Dr. Wagstaff mengatakan bahwa itu akan sangat membantu orang-orang “lebih cepat”, dengan alasan fakta bahwa memiliki vaksin mungkin memerlukan waktu dua tahun sebelum tersedia di pasar.
Pada 2012, Dr. Wagstaff bersama Profesor David Jans dari Monash Biomedicine Discovery Institute membuat terobosan menemukan Ivermectin dan aktivitas antivirusnya. Jans dan timnya telah mempelajari Ivermectin selama lebih dari 10 tahun dengan berbagai virus.
Dr. Wagstaff dan Profesor Jans mulai meneliti apakah Ivermectin juga efektif dengan SARS-CoV-2 atau COVID-19 sesaat setelah pandemi tersebut menyebar secara global.
*Foto via Elite Readers
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Cakap Digital, Jalan Kamu Menuju Digital Marketing di Era New Normal - CakapCakap