in ,

Ahli Virologi China Ungkap Kelelawar Tapal Kuda Sebagai Inang Virus Corona

Virus corona telah menginfeksi lebih dari 5,5 juta orang di seluruh dunia sampai saat ini.

CakapCakapCakap People! Virus corona telah menginfeksi lebih dari 5,5 juta orang di seluruh dunia dan lebih dari 347 ribu nyawa terenggut oleh virus yang sampai saat ini belum ditemukan vaksinnya tersebut.

Ketika para ahli dunia sedang sibuk mencari tentang asal asul virus corona dan berbagai tuduhan terhadap China atas lepasnya virus tersebut dari laboratorium di Wuhan, ahli virologi China mengungkapkan hasil temuannya.

Ya, ahli virologi China Shi Zhengli memberikan perhatian terhadap kelelawar jenis tapal kuda sebagai inang dari virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19.

Ilustrasi kelelawar. [Foto: Pixabay]

Dalam penelitiannya dia menemukan adanya sebuah ras hasil evolusi antara virus corona dan inangnya.

Evolusi itu, sebut Shi, dapat menimbulkan beragam genetik di dalam virus tersebut sebagaimana dikutip Antara dari Global Times, Minggu, 24 Mei 2020.

Pada saat dunia sedang berusaha keras mencari kesimpulan asal virus dan menuduh China atas lepasnya virus corona dari sebuah laboratorium di Lembaga Virus Wuhan (WIV), Shi memublikasikan temuan barunya yang menegaskan bahwa Rhinolophidae salah satu jenis kelelawar yang merupakan inang dari COVID-19.

Penelitian itu mendapati kelelawar jenis itu membawa banyak virus corona dengan keragaman genetik yang tinggi, terutama dalam protein lonjakan yang menempel pada sel manusia dan menginfeksinya.

Beberapa virus di dalam kelelawar dapat memanfaatkan ortolog protein manusia, yang disebut angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2) sebagai reseptor SARS-CoV untuk bisa merasuki dan menginfeksi sel manusia.

SARS-CoV merupakan SARS yang sangat berkaitan erat dengan COVID-19.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Pixabay]

Penelitian Shi pertama kali dipublikasikan dalam platform bioRxiv berjudul “Evolusi antara virus dan inangnya memicu beragam genetika dalam kelelawar SARS” pada 14 Mei 2020.

Temuan itu menyebutkan bahwa protein spike SARSr-CoV dan kelelawar tapal kuda ACE2 mungkin telah berevolusi dan mengalami seleksi yang ketat satu sama lain.

Selanjutnya studi tersebut mengarah pada pembuktian bahwa kelelawar tapal kuda telah menjadi inang alami SARSr-CoVs.

Pengawasan berkelanjutan terhadap kelompok virus ini pada kelelawar sangat diperlukan untuk mencegah penyakit serupa SARS berikutnya, demikian penelitian Shi.

One Comment

Leave a Reply

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tips Merawat Kesehatan Gigi dan Gusi yang Bisa Dilakukan di Rumah!

Pria Ini Mengaku Kena COVID-19, Tidak Mau Bayar Taksi Lalu Meludahi Sang Sopir yang Akhirnya Meninggal