Norbertus Yunendra
CakapCakap – Sejak pandemi menyebar sangat cepat di Malaysia, negara ini adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang memberlakukan penguncian wilayah atau lockdown. Dengan berlakunya periode lockdown selama dua bulan terakhir, Malasyia menjadi salah satu negara yang berhasil menurunkan kurva persebaran virus covid-19. Sejak lockdown diberlakukan pada 18 Maret 2020 kemarin, akhirnya sekarang Malaysia memasuki tahapan baru yaitu new normal.
Muhyidin Yassin, Perdana Menteri Malaysia mengatakan bahwa negaranya sudah dua kali melakukan perpanjangan masa penguncian wilayah, dan sudah berakhir pada 12 Mei lalu. Dengan demikian, Malaysia dianggap sudah siap untuk memulai babak baru kehidupan normal (new normal). Walaupun demikian untuk terus memutus upaya penularan virus corona, Malaysia memberlakukan peraturan atau kebijakan baru berupa Movement Control Order (MCO) atau pembatasan pergerakan warga.
Sejak 16 Mei 2020 kemarin, Malaysia sudah melakukan pelonggaran secara bertahap, salah satunya dengan dibukanya kembali izin untuk beribadah secara massal. Zulkifli Mohamad Al-Bakri, Menteri Urusan Agama mengatakan bahwa dampak positif pelonggaran aturan tersebut adalah terselenggaranya shalat Idul Fitri secara berjamaah, walaupun masih dibatasi maksimal 30 orang saja.
Babak baru bagi masyarakat Malaysia ini pastinya akan mengubah wajah dan gaya hidup Malaysia dalam bidang pekerjaan dan perekonomian juga. Bahkan yang kita tahu sekarang, budaya untuk bekerja dari rumah, digitalisasi data, aktivitas jual beli produk secara online, belajar secara online, beribadah secara online, semuanya menjadi budaya baru yang modern.
Pemerintah Malaysia juga sudah mengizinkan warganya untuk berolahraga diluar rumah. Setelah peraturan tersebut dilonggarkan, sudah terlihat lagi aktivitas berolahraga diluar rumah, mulai dari berlarian di taman, bersepeda, golf, tennis, dan bulutangkis. Kebugaran tubuh akibat berolahraga diluar rumah diyakini bisa menambah kemampuan untuk menangkal badan dari serangan virus corona.
