in

Rawan Kelaparan Saat Pandemi, Masyarakat Papua Gotong Royong Berkebun

Dengan tidak selamanya mengandalkan bantuan dari pemerintah, dan karena menimbang pandemi ini mungkin berlangsung cukup lama, maka masyarakat Papua bertekad untuk mengolah lahannya sendiri.

CakapCakap – Wabah atau pandemi covid-19 ini dampaknya benar-benar terasa hingga ke pelosok negeri. Walaupun pemerintah sudah sekuat tenaga mempertahankan kesejahteraan masyarakatnya, pastinya ada yang mungkin masih luput dari jangkauan. Dengan tidak selamanya mengandalkan bantuan dari pemerintah, dan karena menimbang pandemi ini mungkin berlangsung cukup lama, maka masyarakat Papua bertekad untuk mengolah lahannya sendiri.

Papua Berkebun Untuk Mempertahankan Pangan ditengah Pandemi

Ya, Cakap People tahu bahwa pandemi ini mungkin akan menurunkan kesejahteraan masyarakat, dengan tidak adanya pasokan makanan dan kebutuhan pokok yang mencukupi selama wabah. Sejumlah dua juta lebih warga Papua dan Papua Barat memang terancam kelaparan jika pengiriman logistik dari luar daerah mengalami gangguan selama pandemi. Walaupun demikian, Pemerintah Papua mengatakan bahwa pasokan pangan masih aman tersedia. Selama ini, seperti beras pun, Papua masih mendatangkan pasokan dari luar daerah.

Pemerintah daerah menganjurkan warga untuk memanfaatkan juga pekarangan rumah untuk berkebun, sehingga bisa menyediakan cadangan makanan pokok selama masa pandemi. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua, Semuel Siriwa mengatakan bahwa kabupaten dan kota diminta untuk mensosialisasikan hal ini kepada warga. Anjuran ini bahkan sudah banyak dilakukan oleh warga di beberapa daerah. Misalnya masyarakat di pegunungan Distrik Wouma, Kabupaten Jayawjaya, yang sudah mulai melakukan pemotongan rumput dan pembukaan lahan dengan golok.

Masyarakat Papua Berkebun ditengah Pandemi

Kegiatan ini bahkan banyak dilakukan oleh anak mudanya, yang sebelumnya hanya bermain togel atau judi di pasar. Mereka berencana menanam beberapa pangan khas Papua, yaitu petatas (ubi), keladi (bete), singkong, dan sayuran. Sebelumnya, mereka harus membabat rumput dan membakarnya. Setelah itu, dilanjutkan dengan penanaman benih. Raimondus, salah satu pemuda yang ikut bertanam mengatakan bahwa kegiatan ini tidak dijadikan paksaan, melainkan antusiasme yang sukarela untuk mempertahankan ketahanan pangan ditengah pandemi, dengan upaya yang mandiri.

Kegiatan berkebun juga mulai dilakukan di Timika, dimulai dengan menebang pohon-pohon kecil, dan mulai membuka lahan untuk berkebun. Masyarakat Jayapura yang biasanya berdagang tetapi sudah tidak mendapatkan penghasilan seperti biasanya, memilih untuk berkebun di pekarangan rumahnya. Berkebun bagi masyarakat Papua adalah melestarikan tradisi orang tua, dan juga membantu masyarakat untuk berhemat ditengah masa sulit pandemi ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Netflix Akan Batalkan Langganan Jika Kamu Tidak Aktif Lebih dari Setahun

Berbagai Manfaat Ini Bisa Kamu Dapatkan dengan Konsumsi Kopi Hitam Tanpa Gula!