in ,

Pakar Kesehatan: Hand Sanitizer Aman Dipakai, tapi Waspadai Hal-hal Berikut!

Dr Zainal mendesak semua orang untuk menjauhkan hand sanitizer dari suhu ekstrem atau api secara langsung.

CakapCakapCakap People! Ketika gaya hidup kita berubah sesuai dengan bagaimana pandemi COVID-19 berdampak pada kita, pembersih tangan atau hand sanitizer kini menjadi salah satu kebutuhan kita sehari-hari. 

Sejauh ini yang kita ketahui bahwa hand sanitizer secara teknis adalah berbahan alkohol. Tetapi, kita bertanya-tanya benarkah dengan menggunakan cairan pembersih ini bisa membuat kita terbakar?

Ilustrasi deretan hand sanitizer. [Foto: Shoshy Ciment / Business Insider]

Seorang spesialis kesehatan masyarakat dari Universiti Malaya, Prof Dr Victor Hoe, menyatakan bahwa akan ada bahaya jika hand sanitizer ini digunakan tidak sesuai dengan rekomendasi.

Sekarang, pertanyaannya adalah apa yang dimaksudkan dengan “sesuai dengan rekomendasi”?

Prof Hoe menjelaskan bahwa jika hanya menggunakan hand sanitizer saja tidak akan menyebabkan tangan seseorang terbakar ketika dipakai. Itu karena kita hanya menggunakan sedikit cairannya untuk menggosok tangan kita, dan alkohol akan menguap setelah beberapa saat.

Namun, jika kita berada di dekat nyala api terbuka, kita masih tidak disarankan untuk menggunakan hand sanitizer. Prof Hoe memperingatkan bahwa pembersih tangan ini tidak diperbolehkan digunakan ketika kita berada di dekat nyala api terbuka, seperti dapur.

Dia menyatakan bahwa jika kita berada di dekat nyala api terbuka, yang terbaik adalah mengeringkan tangan kita terlebih dahulu dari hand sanitizer untuk meminimalkan risiko terbakar.

“Jika kamu harus di dekat api terbuka, gunakan kertas tisu untuk mengeringkan tangan terlebih dahulu.”

Prof Hoe juga menjelaskan beberapa situasi yang dianggap berbahaya, seperti hand sanitizer yang diletakkan di mobil dan penggunaan sanitizer sebelum mengisi bensin di SPBU.

Berkenaan dengan klaim yang beredar di media sosial bahwa botol hand sanitizer bisa meledak di mobil, Prof Hoe mengklarifikasi bahwa botol “dapat meledak” jika suhu di dalam mobil mencapai 82 derajat Celsius.

Ini karena titik didih 70 persen alkohol isopropil adalah 82 derajat Celsius, dan kandungan alkohol hand sanitizer yang dijual di pasaran berkisar antara 60 persen hingga 75 persen. Oleh karena itu, masuk akal jika botol hand sanitizer itu akan terbakar begitu suhu lingkungan (mobil) mencapai 82 derajat Celsius.

Masalah lainnya adalah menggunakan hand sanitizer sebelum mengisi bensin di SPBU. Prof Hoe menyatakan bahwa peluang tangan seseorang terbakar setelah menggunakan hand sanitizer saat mengisi bensin di SPBU akan “sangat kecil”.

Ilustrasi cairan alkohol dalam botol. [Foto: halodoc]

Jadi, untuk membuat kita merasa lebih aman dengan menjaga tangan kita tetap bersih di SPBU, dia merekomendasikan untuk menyeka tangan kita dengan tisu sebelum memegang pompa bensin. Dia juga menekankan untuk TIDAK menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol saat kita berdiri di sebelah pompa bensin, seperti dilaporkan The Star, Sabtu, 23 Mei 2020.

Ahli kesehatan lain juga memberikan komentar serupa tentang masalah khusus ini. 

Presiden Asosiasi Spesialis Obat dan Kesehatan Masyarakat Malaysia, Datuk Dr Zainal Ariffin Omar, menyebutkan bahwa insiden mobil yang meledak karena hand sanitizer jarang terjadi.

Hand sanitizer sangat aman kecuali orang-orang membakarnya baik secara kebetulan atau sengaja,” katanya. 

Dia juga menyatakan bahwa hand sanitizer aman untuk disimpan di mobil atau digunakan saat di pompa bensin SETELAH mengisi bensin di SPBU.

Singkatnya, Dr Zainal mendesak semua orang untuk menjauhkan hand sanitizer dari suhu ekstrem atau api secara langsung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Salju di Antartika Jadi Berwarna Hijau, Kenapa Bisa?

Gadis Berusia 10 Tahun Ini Kirim 1.500 Kit Perlengkapan Seni untuk Menghibur Anak-anak saat Pandemi