Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Cakap People! Meski situasi pandemi COVID-19 hampir melumpuhkan seluruh sektor, utamanya ekonomi, namun masih ada yang masih bertahan menunjukkan eksistensinya, bahkan ada yang justru meraup kesuksesan sehingga menambah pundi-pundi kekayaan para pebisnis tersebut. Salah satunya adalah bisnis bidang ritel fesyen.
Ya, pendiri fesyen ritel Uniqlo, Tadashi Yanai, 71 tahun, kembali dinobatkan sebagai orang terkaya di Jepang.
Menurut laporan Warta Ekonomi yang mengutip Forbes, Senin, 18 Mei 2020, kekayaan Yanai tahun ini mencapai 22,3 miliar dolar AS, atau setara Rp 331,8 triliun.
Pada Agustus 2019 lalu, perusahaan ini mencatatkan net profit sebanyak 2,3 miliar dolar AS, atau Rp34,2 triliun, sementara pendapatannya mencapai 21,3 miliar dolar AS atau setara Rp 316,96 triliun.
Yanai memiliki impian besar untuk menjadikan perusahannya sebagai ritel fesyen terbesar di dunia. Itu berarti bahwa dia harus melampaui H&M dan Inditex yang merupakan induk usaha Zara.
https://www.instagram.com/p/B_d3nvmDcXl/?igshid=10b4g953zfy70
Tadashi Yanai tumbuh di toko clothing milik orangtuanya di kota kecil di Prefecture Yamaguchi yang berada di sebelah barat daya Jepang.
Pada Desember 2019 lalu, Yanai telah mengundurkan diri sebagai direktur independen di Softbank Group setelah 18 tahun berada di perusahaan milik Masayoshi Son yang merupakan orang terkaya nomor dua di Jepang.
Brand pakaian Uniqlo memang sudah tak asing lagi di kalangan kelas menengah di Indonesia. Memiliki desain unik, seusai namanya, dan memberikan harga yang terjangkau, maka tak heran jika banyak yang menggemarinya.
https://www.instagram.com/p/B_r4KU9JhMq/?igshid=1orqpu5lscp15
Menyasar market kelas menengah yang merupakan piramida besar sosial, membuat Uniqlo sering kali menjadi pilihan masyarakat dalam memilih brand pakaian. Strategi ini pun sukses menjadikan Fast Retailing — induk Uniqlo — menjadi pengecer pakaian terbesar di Asia.
Untuk diketahui, para taipan Jepang juga ikut terdampak virus corona. Kekayaan 50 orang terkaya di Negara Matahari Terbit ini mengalami penurunan sebesar 5 persen menjadi 168 miliar dolar AS dibandingkan pada 2019. Sementara indeks Nikkei 225 sudah turun sebesar 11 persen selama setahun.
Meski demikian, Tadashi Yanai masih berhasil menjadi orang terkaya di Jepang.
