CakapCakap – Cakap People! Sejumlah negara kini mulai berangsur-angsur membuka kembali pembatasan yang sebelumnya dilakukan guna mencegah penyebaran COVID-19 semakin meluas. Kini, pusat-pusat bisnis, area publik dan sekolah-sekolah juga perlahan mulai beroperasi lagi.
Seperti diketahui, Prancis adalah salah satu negara yang saat ini sudah mulai mencabut pembatasan atau lokdown yang sebelumnya telah diterapkan. Sayangnya, saat sekolah kembali dibuka untuk kegiatan belajar mengajar, puluhan siswa di Prancis dinyatakan terkena COVID-19.
Menurut kantor berita Anadolu, setidaknya ada 70 kasus COVID-19 yang dilaporkan dari kalangan siswa di kelas penitipan anak dan sekolah dasar di Prancis sejak 11 Mei, ketika 1,4 juta anak kembali ke bersekolah.
Lebih dari 50.000 siswa sekolah menengah juga kembali ke sekolah pada Senin, seminggu setelah pencabutan karantina nasional.
Banyak taman kanak-kanak dan sekolah dasar ditutup kembali dalam seminggu setelah virus corona terdeteksi di kalangan anak-anak.
Berbicara kepada Radio RTL, Menteri Pendidikan Jean-Michel Blanquer mengatakan penutupan segera beberapa sekolah adalah sebuah gambaran nyata bahwa lembaga pendidikan mengikuti pedoman dan protokol yang ketat.
“Setelah pembukaan pertama, diperlukan kehati-hatian pada Senin,” ujar Blanquer.
Dia menambahkan bahwa kasus-kasus baru kemungkinan besar dibawa dari luar sekolah.
Para siswa yang kembali ke sekolah hari ini — mereka yang berada di kelas lima dan enam — berasal dari zona hijau saja karena mereka dinyatakan lebih aman dari penyebaran virus.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Worldometers, Selasa, 19 Mei 2020, pukul 13.31 WITA, Prancis telah mencatatkan sebanyak 179.927 orang yang terinfeksi virus corona, dengan 28.239 orang meninggal dunia. Sementara itu, 61.728 pasien dinyatakan pulih.
Prancis saat ini menempati posisi ketujuh sebagai negara dengan kasus virus corona terbanyak di dunia.
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Meremehkan, Kini Brazil Jadi Episentrum Baru Pandemi Virus Corona Secara Global - CakapCakap