Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Cakap People! Kopi! Ya, kopi mungkin adalah salah satu minuman terbaik di seluruh dunia dan juga salah satu yang paling serbaguna. Kamu bisa menikmatinya dalam kondisi panas atau dingin, dengan atau tanpa susu dan gula atau dengan banyak tambahan rasa lainnya. Tak hanya pria saja, kopi juga disukai para wanita.
Baru-baru ini sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Anglia Ruskin University di Inggris mengungkapkan bahwa wanita yang minum dua hingga tiga cangkir kopi per hari mungkin memiliki lebih sedikit lemak tubuh.
Para peneliti melihat data yang sudah dikumpulkan dari National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) di NHANES Amerika Serikat, yang merupakan studi jangka panjang yang dilakukan oleh Centre for Disease Control (CDC) dan selama studi itu, mereka telah mensurvei lebih dari 190.000 orang Amerika sejak 1960-an.
Para peserta studi tersebut seluruhnya berusia antara 20 – 69 tahun dan mereka dimasukkan ke dalam kategori berdasarkan berapa banyak kopi yang mereka minum dalam sehari. Kategori-kategori tersebut adalah: tidak minum kopi, minum 0 hingga 0,25 gelas per hari, 0,25 hingga satu cangkir per hari, satu cangkir per hari, dua hingga tiga cangkir per hari dan lebih dari empat cangkir per hari.
Selain melihat berapa banyak asupan kopi mereka, para peneliti juga melihat jumlah lemak perut (abdominal fat) mereka (juga dikenal sebagai belly fat) dan obesitas. Mereka membuat hubungan antara kedua hal itu.
Hasil studi itu telah dipublikasikan di The Journal of Nutrition. Temuan mereka mengungkapkan bahwa wanita yang minum lebih banyak kopi cenderung memiliki lebih sedikit lemak tubuh dan perut dan hubungan ini tergantung dosis.
Temuan menunjukkan bahwa wanita yang minum dua hingga tiga cangkir kopi per hari memiliki tingkat lemak tubuh rata-rata keseluruhan 2,8% lebih rendah daripada kelompok lain yang mengonsumsi lebih sedikit.
Selain itu, wanita yang berusia antara 20-44 yang minum dua hingga tiga cangkir kopi per hari memiliki tingkat obesitas terendah (3,4% lebih rendah daripada mereka yang tidak minum kopi). Selain itu, wanita berusia antara 45 dan 69 yang minum lebih dari 4 cangkir kopi per hari memiliki tingkat obesitas 4,1% lebih rendah.
Sebaliknya, kopi tampaknya tidak terlalu mempengaruhi pria. Namun, pria berusia 20-44 tahun yang minum dua hingga tiga cangkir kopi per hari memiliki lemak total 1,3% lebih sedikit dan lemak perut 1,8% lebih sedikit daripada mereka yang tidak minum kopi. Tidak masalah jika peserta merokok, memiliki penyakit kronis atau apakah kopi mereka berkafein atau kopi tanpa kafein.
Penulis senior untuk studi ini, Dr. Lee Smith mengatakan:
“Riset kami menunjukkan bahwa mungkin ada senyawa bioaktif dalam kopi selain kafein yang mengatur berat badan dan yang berpotensi digunakan sebagai senyawa anti-obesitas,” dilansir World of Buzz, Sabtu, 16 Mei 2020.
Dia menambahkan bahwa sangat penting untuk menafsirkan temuan studi ini mengingat keterbatasannya karena studi ini pada titik waktu tertentu sehingga tren tidak dapat ditetapkan.
Selain itu, kopi juga telah dikaitkan dengan beberapa manfaat kesehatan lainnya seperti dapat mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, kanker tertentu, penyakit Alzheimer, depresi dan bahkan kematian.
Ya, sepertinya kopi mungkin menjadi ambrosia bagi kita, manusia! Namun, jangan berlebihan juga minum kopi setelah melihat hasil riset ini dan tetap di tingkat optimal seperti yang dinyatakan dalam jurnal! Ingatlah untuk memperhatikan asupan gula kamu!
