in ,

Tingkat Bunuh Diri di Jepang Turun Meski Ada Kekhawatiran Pandemi COVID-19

Tahun lalu, 1.814 orang melakukan bunuh diri dan tahun ini, jumlahnya berkurang menjadi 359 orang.

CakapCakapCakap People! Jepang telah mencatat total 16.203 kasus orang yang terinfeksi virus corona (COVID-19) saat artikel ini diturunkan dan ini memaksa pemerintah untuk memberlakukan lockdown di negara tersebut. Meskipun pandemi ini mungkin tampak merepotkan bagi banyak orang, tetapi ada hikmah positif dari seluruh situasi ini.

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe. [Foto via Elite Readers]

Tingkat bunuh diri di Jepang turun 20% pada bulan April dibandingkan dengan waktu yang sama tahun lalu, penurunan terbesar dalam lima tahun, meskipun ada kekhawatiran pandemi COVID-19 akan menyebabkan peningkatan stres dan banyak saluran bantuan pencegahan tidak beroperasi atau kekurangan staf.

The Guardian melaporkan pada hari Kamis, 14 Mei 2020, bahwa situasi ini mungkin disebabkan oleh orang-orang yang menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga mereka, orang-orang yang lebih sedikit bepergian ke tempat kerja dan juga menunda tahun sekolah. Tahun lalu, 1.814 orang melakukan bunuh diri dan tahun ini, jumlahnya berkurang menjadi 359 orang.

Perintah untuk tinggal di rumah menyebabkan organisasi pencegahan bunuh diri di Jepang mengurangi jam kerjanya dan sekitar 40 persen dari mereka bahkan ditutup. 

Foto ilustrasi. Tingkat bunuh diri di Jepang turun 20% pada bulan April dibandingkan dengan waktu yang sama tahun lalu, penurunan terbesar dalam lima tahun. [Foto: Pixabay]

Yukio Saito, mantan kepala layanan konseling telepon, Federasi Jepang Inochi-no-Denwa, mengatakan bahwa meskipun terjadi penurunan angka bunuh diri dari beberapa tahun terakhir, namun peningkatan ini terjadi di kalangan anak-anak sekolah karena bullying dan masalah lain di sekolah.

“Sekolah adalah tekanan bagi beberapa anak muda, tetapi bulan April ini tidak ada tekanan seperti itu. Di rumah bersama keluarga mereka, mereka merasa aman. ”

Dia juga menambahkan bahwa orang dewasa tidak benar-benar berpikir tentang bunuh diri selama krisis nasional atau dalam kasus pandemi ini. “Namun, jika kejatuhan ekonomi berlanjut lebih lama, ini dapat menyebabkan peningkatan jumlah lagi,” katanya.

Cakap People! Senang ya rasanya mendengar bahwa pandemi ini menyebabkan lebih banyak orang menghabiskan waktu bersama orang yang mereka cintai dan membuat mereka sadar bahwa hidup ini memang layak untuk dijalani.

One Comment

Leave a Reply

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Series ‘Percy Jackson’ Bakal Dibuat Versi Film untuk Disney Plus

Warning: Jangan Melepaskan Kura-kura Tortoise ke Perairan Terbuka, Ini Akibatnya!