in ,

Harga Tiket Pesawat Bisa Naik Hingga 50 Persen Jika Maskapai Terapkan Social Distancing

Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) mengatakan harga tiket pesawat bisa melonjak 54 persen untuk pelancong di Asia-Pasifik, tertinggi di dunia

CakapCakapCakap People! Pandemi virus corona (COVID-19) telah mempengaruhi dunia dalam banyak hal. Selain meningkatnya jumlah kematian dan kasus infeksi, penyakit ini juga mengganggu perekonomian global. Lockdown total yang diterapkan di banyak negara telah menyebabkan hilangnya pekerjaan dan peluang bisnis, di antara banyak kerugian lainnya.

Sektor industri penerbangan juga menjadi macet akibat wabah COVID-19 ini — dan sekarang kita juga bakal melihat beberapa konsekuensi negatif yang bisa datang kepada kita dalam waktu dekat. Apa itu?

South China Morning Post melaporkan bahwa para pelancong harus “bersiap untuk menghadapi kenaikan harga tiket pesawat yang lebih tinggi” ketika maskapai menerapkan langkah-langkah jarak sosial dalam pesawat mereka.

Dalam sebuah laporan itu menyebutkan bahwa perusahaan penerbangan mungkin terpaksa menaikkan harga tiket pesawat hingga 54% karena COVID-19.

Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) mengatakan harga tiket pesawat bisa melonjak 54 persen untuk pelancong di Asia-Pasifik, tertinggi di dunia, karena maskapai penerbangan akan beroperasi dengan kapasitas hampir 40 persen lebih rendah jika kursi tengah dihilangkan.

Brian Pearce, kepala ekonom untuk Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) mengatakan:

“Dengan menghapus kursi tengah, biaya penyediaan layanan menjadi lebih tinggi, dan pada akhirnya maskapai harus merefleksikan pada tarif untuk memiliki operasi yang layak.”

IATA, sebuah organisasi yang mewadahi sekitar 290 perusahaan penerbangan ini mengatakan bahwa selain penerapan jarak sosial (social distancing), operator sekarang juga lebih sering membersihkan kabin mereka dan mengharuskan penumpang untuk menggunakan masker untuk mencegah kemungkinan infeksi virus corona.

Dalam sebuah wawancara dengan ABC News, Josh Earnest, Chief Communications Officer dari United Airlines mengatakan:

“Ini adalah krisis keuangan terbesar yang pernah dihadapi oleh maskapai penerbangan komersial.”

Perusahaan telah membatalkan sekitar 90% dari penerbangan mereka.

So, Cakap People! Perjalanan udara alias penerbangan akan segera kembali normal di banyak negara tetapi dengan konsekuensi tertentu. 

“Perjalanan murah sudah berakhir,” kata Dirjen dan CEO IATA, Alexandre de Juniac, menyimpulkannya.

Seperti diketahui, kasus COVID-19 saat ini telah menginfeksi lebih dari 4,3 juta orang di seluruh dunia dan lebih dari 293 ribu orang meninggal dunia akibat virus tersebut hingga Rabu, 13 Mei 2020, pukul 15.46 WITA.

*Foto via Elite Readers

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Presiden Jokowi Naikkan Kembali Iuran BPJS Kesehatan Mulai 1 Juli 2020, Segini Besarannya!

Prof. Yusran Jusuf Resmi Jadi Penjabat Walikota Makassar yang Baru Gantikan Iqbal Suhaeb