CakapCakap – Pernah mendengar nama hamam mahshi, Cakap People? Makanan ini memang asing di telinga orang Indonesia, karena memang bukan makanan khas negara ini. Hamam mahshi merupakan sajian menarik berupa merpati panggang yang menjadi khas di negara Mesir.
Di Kairo dan beberapa kota lain di negara tersebut, populasi merpati begitu meledak. Pasalnya di Mesir, merpati sudah menjadi hewan peliharaan hampir di setiap sudut kota. Bahkan banyak rumah merpati yang menjulang ke langit sudah menjadi pemandangan biasa di negara tersebut.
Jumlah merpati pun juga sudah tidak terhitung lagi jumlahnya. Bahkan begitu banyak merpati berterbangan tanpa pemilik layaknya sebuah hama di negara tersebut yang sudah jadi pemandangan biasa baik di desa maupun perkotaan Mesir. Meski populasinya tinggi, namun keberadaan merpati ini sangat dimanfaatkan keberadaanya.
Mulai dari daging hingga kotorannya (guano). Daging merpati dijadikan oleh masyarakat Mesir sebagai sumber protein. Sehingga tidak mengherankan bila semua orang yang memeliharanya akan memberikan makan secara rutin merpati-merpati peliharaan mereka dengan biji-bijian atau bubur sampai merpati itu menjadi gemuk.
Merpati yang sudah gemuk inilah yang bisa diolah menjadi hamam mahshi. Dagingnya yang lunak dan lezat dimanfaatkan untuk dikonsumsi. Biasanya merpati siap olah ini sudah berusia 6 minggu. Jika lebih lama usianya maka daging merpati tersebut juga akan terlalu alot dan kurang enak dimakan.
Merpati yang siap panen biasanya akan lebih dulu diasinkan dagingnya. Kemudian diisi dengan nasi atau freekeh (gandum hijau muda yang ditumbuk lalu dipanggang), bawang, dan jeroan ayam atau itik yang dicincang.
Usai mengisinya dengan nasi atau freekeh, selanjutnya tinggal memasukkan kayu manis, jintan, merica, dan kacang-kacangan ke dalam perut merpati. Usai perut merpati yang sudah penuh isian ditutup, maka dipanggang seluruh bagiannya. Sajian inilah yang dinamakan hamam mahshi.
Hamam mahshi sendiri di Mesir kerap menjadi hidangan acara khusus atau momen bulan Ramadhan. Meski begitu, saat ini begitu mudah mendapati kuliner satu ini di restoran-restoran di Mesir.
Selain dari dagingnya yang dimanfaatkan untuk dijadikan hamam mahshi, kotoran dari merpati-merpati tersebut biasanya akan digunakan sebagai pupuk lantaran guano kaya nitrogen. Bahkan nih Cakap People, daging merpati dan kotorannya selama ini bisa membantu memberi makan lebih dari 95 juta penduduk Mesir.