CakapCakap – Cakap People! Seorang wanita di North Carolina terpana mendapati dirinya dalam penerbangan yang penuh dengan penumpang dari New York City ke Charlotte selama akhir pekan, tanpa terlihat adanya praktik jarak sosial (social distancing) meskipun ada pembatasan lockdown akibat virus corona.
Melansir The Daily Mail, Selasa, 28 April 2020, wanita itu adalah Erin Strine. Ia membagikan video di pesawat American Airlines yang ditumpanginya dengan nomor penerbangan 388 pada hari Sabtu, 25 April 2020, yang secara mengejutkan hampir penuh dengan orang.
Strine, yang neneknya baru saja meninggal, sedang menempuh perjalanan dari Brooklyn ke kota asalnya Chapel Hill untuk menjumpai keluarganya.
Ia mengaku terkejut dengan betapa sedikit jarak sosial yang diterapkan pada penerbangan yang penuh sesak tersebut. Strine menyatakan kekhawatirannya terhadap kesehatannya ketika menyadari bahwa dia ditempatkan di kursi tengah.
“Saya benar-benar merasa hidup saya dan semua orang di sekitar saya dalam bahaya,” katanya.
“Saya hanya duduk di sana dengan diam-diam menangis di balik masker karena saya benar-benar cemas oleh betapa tidak tenangnya perasaan saya.”
Ia lalu mengabadikan momen penerbangan yang sibuk itu dengan merekamnya dalam sebuah video yang menunjukkan kursi pesawat penuh dengan sejumlah penumpang dan pramugari mengenakan masker.
Strine membagikan video penerbangan itu di Twitter pada hari Sabtu, 25 April 2020, dengan mengatakan:
“Betapa bodohnya saya yang berpikir bahwa sebuah maskapai penerbangan akan mematuhi pedoman menjaga jarak sosial. Saat ini di luar negeri, penerbangan @AmericanAirlines hampir penuh dan saya tidak pernah merasa kurang aman atau terjaga seperti saat ini sepanjang hidup saya.”
Well silly me thinking that an airline would adhere to social distancing guidelines. Currently abroad a nearly full @AmericanAir flight and I’ve never felt less safe or cared for in my entire life pic.twitter.com/sx5STfHKBI
— erin strine (@ErinStrine) April 25, 2020
Video penerbangan miliknya telah disaksikan oleh 1,5 juta orang saat berita ini diturunkan dan memicu kemarahan terhadap perusahaan penerbangan tersebut karena gagal menerapkan langkah-langkah keamanan yang lebih baik.
“Ini adalah penerbangan yang datang dari pusat pandemi di AS,” katanya kepada WSOCTV.
“Saya dikelilingi orang-orang di kedua sisi saya. Setiap baris di sekitar saya, di sebelah saya, di belakang saya, benar-benar penuh,” tambahnya kepada WBTV.
“Mereka secara khusus mengatakan bahwa kita tidak akan bisa menjaga jarak sosial dan bagi semua orang untuk mengambil tindakan pencegahan untuk diri mereka sendiri, Anda tahu, jika Anda harus batuk atau bersin, Anda harus mengubah posisi kepala Anda,” tambahnya.
Strine mengatakan dia cemas dan panik sampai menangis di penerbangan.
Strine mengatakan bahwa jika penerbangan tidak dapat terbang dengan kapasitas lebih sedikit untuk menjaga jarak sosial maka mereka ‘perlu meminta semua orang, untuk keselamatan semua orang di sekitar mereka, untuk memakai masker.’
Pihak maskapai penerbangan mengatakan bahwa mereka telah mengambil langkah-langkah termasuk prosedur kebersihan di area pesawat yang sering disentuh, memastikan karyawan menjaga jarak satu sama lain, dan memungkinkan karyawan untuk mengenakan sarung tangan atau masker.
Strine mengatakan setelah insiden itu, dia membatalkan penerbangan kembali ke Brooklyn dan akan menggunakan mobil untuk kembali ke New York.
2 Comments
Leave a Reply2 Pings & Trackbacks
Pingback:IATA Dukung Penumpang dan Kru Pakai Masker di Pesawat Cegah Virus Corona - CakapCakap
Pingback:Catat, Terbang ke Bali Naik Pesawat Wajib Bawa Surat Negatif COVID-19 Hasil Tes Swab - CakapCakap