in ,

WHO Ungkap Asal Usul Corona: Virus Berasal dari Hewan di China, Tak Dimanipulasi atau Diproduksi di Laboratorium

“Kemungkinan besar, virus itu berasal dari hewan,” kata Juru Bicara, WHO Fadela Chaib

CakapCakapCakap People! Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) angkat bicara mengenai asal usul virus corona. Mereka mengatakan pada hari Selasa, 21 April 2020, bahwa semua bukti yang ada menunjukkan bahwa virus corona asli berasal dari hewan di China akhir tahun lalu. Virus itu juga dikatakan oleh WHO tidak dimanipulasi atau diproduksi di laboratorium.

Seperti diketahui, Presiden AS, Donald Trump, mengatakan minggu lalu bahwa pemerintahnya menginvestigasi untuk menentukan apakah virus tersebut berasal dari laboratorium di kota Wuhan di China tengah, tempat pandemi virus corona itu muncul pada bulan Desember 2019.

Ilustrasi virus corona (COVID-19). [Foto: CNN]

“Semua bukti yang ada menunjukkan bahwa virus itu berasal dari hewan dan bukan dimanipulasi atau hasil laboratorium atau dari tempat lain. 

“Kemungkinan besar, virus itu berasal dari hewan,” kata Juru Bicara, WHO Fadela Chaib, dalam jumpa pers di Jenewa seperti dilansir dari Reuters, Sabtu, 25 April 2020.

Meski begitu, kata Chaib, belum jelas bagaimana virus itu menular dari hewan ke manusia.

“Tetapi ‘pasti’ ada inang hewan perantara. Kemungkinan besar memiliki reservoir ekologis pada kelelawar, tetapi bagaimana virus menular dari hewan ke manusia masih harus dilihat dan ditemukan jawabannya,” kata Chaib.

Namun, Chaib menolak menjelaskan lebih rinci mengenai kemungkinan virus tersebut lolos dari laboratorium secara tidak sengaja. 

Sebelumnya, Institut Virologi Wuhan telah menepis desas-desus bahwa mensintesis virus atau membiarkannya lolos.

Presiden China, Xi Jinping, mengenakan masker saat mengunjungi staf kesehatan yang merawat pasien terinfeksi virus corona di Beijing, Senin, 10 Februari 2020. [Foto: EPA]

Menjawab pertanyaan tentang dampak keputusan Donald Trump pekan lalu untuk menunda pendanaan untuk WHO atas penanganan pandemi virus corona, Chaib mengatakan: 

“Kami masih mengevaluasi situasi soal pengumuman itu oleh Presiden Trump dan kami akan bekerja dengan mitra kami untuk mengisi celah apapun.”

“Sangat penting untuk melanjutkan apa yang kita lakukan tidak hanya untuk COVID tetapi untuk banyak, banyak, banyak, banyak program kesehatan lainnya,” tambahnya, merujuk pada tindakan melawan polio, HIV dan malaria di antara penyakit lainnya.

Chaib mengatakan bahwa WHO didanai 81 persen untuk dua tahun ke depan hingga akhir Maret, mengacu pada anggaran dua tahunan senilai 4,8 miliar dolar AS. 

Amerika Serikat adalah penyimbang dana terbesar WHO yang berbasis di Jenewa, Swiss ini. Kontributor atau sumber dana besar lainnya adalah dari Gates Foundation dan Inggris.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kreatif ditengah Pandemi, Pemuda Babel Ciptakan Aplikasi Berguna: Fight Covid-19

Bandara Hasanuddin Tutup Layanan Penerbangan Komersial Hingga 31 Mei 2020