in ,

Ekuador Laporkan 11 Ribu Kasus Baru COVID-19, Total Kasus Dua Kali Lebih Tinggi dari yang Sudah Dikonfirmasi!

Menurut angka Kementerian Kesehatan Ekuador, terdapat hampir 24 ribu hasil tes tertunda

CakapCakapCakap People! Menteri Kesehatan Ekuador, Juan Carlos Zevallos, mengungkapkan, kasus virus corona (COVID-19) di negaranya dua kali lebih tinggi dari yang sudah dikonfirmasi sebelumnya pada Kamis, 23 April 2020. Terdapat 11 ribu infeksi baru yang diidentifikasi dari pengujian tertunda.

Menurut Zevallos, penemuan baru itu akan ditambahkan ke 11.183 kasus yang telah tercatat sebelumnya. Menurut angka Kementerian Kesehatan Ekuador, terdapat hampir 24 ribu hasil tes tertunda, seperti dilaporkan Reuters, Jumat, 24 April 2020.

Diperlukan waktu sepekan untuk diproses.

Ilustrasi. [Foto: Pixabay]

Guayaquil menjadi pusat wabah COVID-19 di Ekuador. Pekan lalu, pemerintah mengatakan selama 15 hari pertama bulan April, otoritas berwenang mendaftarkan 6.700 kematian di wilayah tersebut.

Zevallos mengatakan otoritas berwenang akan memanggil kerabat dari orang-orang yang baru saja meninggal di seluruh Ekuador. 

Mereka hendak memeriksa apakah orang yang meninggal itu menunjukkan gejala COVID-19. Sebab banyak kematian tidak terkait penyakit tersebut karena minimnya pengujian.

Sejauh ini terdapat 560 kematian terkonfirmasi akibat COVID-19 di Ekuador. Namun banyak pihak, termasuk pejabat di sana, yang meragukan validitasnya. Mereka meyakini jumlah korban meninggal melampaui angka tersebut.

Ekuador melaporkan kasus COVID-19 pertamanya pada 29 Februari. Setelah 24 hari berselang, jumlah pasien telah mencapai seribu. Sepekan kemudian meningkat menjadi 2.000.

Delapan hari berikutnya, jumlahnya menembus 4.000 kasus. Delapan hari selanjutnya, total menjadi berlipat, yakni 8.000 kasus.

Pemerintah Ekuador memang memiliki masalah dalam menegakkan pembatasan sosial dan karantina. Sebab orang-orang yang telah terinfeksi COVID-19 masih ditemukan berkeliaran di jalan-jalan atau pusat-pusat perbelanjaan. Otoritas di sana mengatakan mereka akan terus membatasi aktivitas atau kegiatan warga.

Foto yang dikeluarkan oleh Kantor Walikota Guayaquil menunjukkan sejumlah karyawan dengan peti mati kardus dari donasi di Guayaquil, Ekuador pada tanggal 5 April 2020. [AFP / KANTOR WALIKOTA GUAYAQUIL]

Mayat-mayat korban COVID-19 bergeletakan di jalan-jalan Ekuador

Cakap People! Dilaporkan sebelumnya bahwa saat Ekuador menghadapi peningkatan kasus COVID-19 yang semakin bertambah, jalan-jalan di kota Guayaquil di bagian barat Ekuador sepi, dengan sedikit penduduk yang terlihat — dan sejumlah orang meninggal akibat COVID-19. Mayat-mayat itu ditinggalkan di jalan-jalan di tempat yang kewalahan menghadapi jumlah kematian.

Melansir CNN, pandemi virus corona membebani layanan publik di kota terpadat di negara itu sampai titik kehancuran. Rumah sakit di Ekuador tidak memiliki tempat tidur tersisa untuk menerima pasien yang sakit, dan kamar mayat, kuburan serta rumah duka menjadi panik. Dengan tidak ada tempat tersisa untuk meletakkan mayat-mayat, beberapa warga mengatakan mereka tidak punya pilihan selain menempatkan mereka di luar.

Reuters |CNN | Republika

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Asteroid Raksasa Ini Bakal Terbang Menuju Bumi Pekan Depan, Tampak Seperti Pakai Masker!

Wow, Pesawat Nanocardboard Ini Bakal Bisa Menjelajah Mars di Masa Depan