CakapCakap – Cakap People, anjuran untuk di rumah saja selama pandemi corona memang terus diberlakukan. Nah, tentu saja aktivitas keluar rumah akan sangat dihindari. Tak pelak kendaraan yang sering digunakan juga harus tetap terparkir lama di garasi.
Kondisi ini justru tak akan bagus lho. karena bisa jadi mobil yang jarang sekali digunakan akan menjadi rusak. Ada beberapa kerusakan yang bisa terjadi pada mobil hingga berimbas pula pada komponen-komponen krusial kendaraanmu.
Nah, berikut ini ulasan mengenai kerusakan apa saja pada mobil yang jarang dipakai dan cara mengantisipasinya.
Tekanan Angin Ban Berkurang
Keadaan seperti ini terjadi jika mobil terparkir terlalu lama, sehingga mengakibatkan bagian ban yang menapak langsung dengan aspal menjadi rata. Bentuk ban akhirnya jadi tak bundar utuh. Efeknya, akan terjadi ketidakseimbangan saat mobil pertama kali dijalankan setelah sekian lama diparkir.
Untuk mengantisipasi hal ini, sebaiknya jalankan mobil beberapa saat dulu (maju-mundur) atau keluar- masuk garasi secara rutin. Upayakan posisi pelek dan pentil selalu berubah tumpuannya. Tujuannya agar tekanan angin pada ban terdistribusi merata, sehingga ban tak terlalu lama tertumpu hanya pada satu titik tertentu saja.
Aki Tekor
Risiko selanjutnya adalah kerusakan kelistrikan atau aki. Kamu akan kesulitan menyalakan mobil pertama kali setelah lama tak digunakan. Ini disebabkan penurunan daya listrik dengan sendirinya. Penurunan daya listrik juga beragam kondisinya, tergantung umur dan kualitas aki. Semakin tua umur aki, maka akan lebih mudah kehilangan daya untuk menyimpan listrik.
Tips untuk menghindari aki tekor ini bisa kamu lakukan dengan menghidupkan mesin mobil setidaknya seminggu sekali, sekitar 5-10 menit. Sesekali juga jalankan mobil untuk pengisian daya listrik pada aki lebih maksimal.
Tetapi, jika mesin menggunakan teknologi injeksi, tak perlu memanaskannya terlalu lama. Hindari menginjak-injak gas, biarkan mesin menyala standar alias idle.
Bahan Bakar Mengendap
Risiko berikutnya adalah kemungkinan terjadinya pengembunan pada tangki dan saluran bahan bakar bila mesin lama tak dihidupkan. Hal ini akan membuat bahan bakar tercampur air, sehingga mengurangi kualitas bahan bakar.
Selain itu, tangki atau saluran bahan bakar yang terbuat dari besi juga akan berpotensi berkarat. Apalagi jika mobil milikmu menggunakan bio-diesel, justru akan memicu munculnya endapan yang akan menyumbat saluran bahan bakar.
Cara mengantisipasinya adalah dengan melakukan pengecekan indikator water separator dan filter bahan bakar pada meter cluster saat memanaskan mobil. Cakap People harus rajin memeriksa dan mengganti filter bahan bakar secara berkala supaya bensin tetap bersih bebas dari kotoran serta karat.
Kuman dan Debu Saluran AC
AC mobil yang jarang digunakan bisa mengakibatkan endapan debu dan kuman di seluruh bagian saluran pendingin tersebut. Bahkan juga akan berdampak pada kualitas udara di dalam kabin mobil saat akan dipakai kembali.
Maka dari itu, sebaiknya rutin memanaskan mesin mobil sembari menyalakan AC sekitar 5-10 menit, sekali dalam sepekan. Tindakan ini dilakukan guna mencegah gas pendingin freon tidak mengendap dan sirkulasi udara pada kabin mobil tetap terjaga.
Karat Piringan Cakram
Saat mobil dibiarkan terparkiri di depan rumah terkena hujan dan tidak digunakan dalam waktu lama, maka akan memicu karat pada piringan cakram. Bila terus dibiarkan akan menyebabkan performa rem berkurang dan menimbulkan bunyi saat mobil digunakan.
Cara mencegahnya, sebaiknya kamu tetap menjalankan mobil setidaknya sekali dalam seminggu. Dengan begitu, karat pada piringan cakram akan hilang dengan sendirinya ketika mobil sudah dijalankan sejauh 3-5 meter. Hal ini terjadi karena adanya gesekan dari kampas rem.
Setelah diuraikan berbagai kemungkinan masalah yang terjadi pada kendaraan yang jarang digunakan di atas, akan lebih baik bagi Cakap People untuk melakukan langkah antisipasi. Sehingga tidak akan berimbas pada kerusakan lebih parah nantinya, ya.