CakapCakap – Cakap People! Kamu mungkin masih ingat tentang tiga perawat Rumah Sakit Northwick Park di London, Inggris, yang memposting foto diri mereka mengenakan pakaian alat pelindung diri (APD) dari kantong plastik limbah klinis untuk melindungi kepala, tubuh, dan kaki mereka saat bekerja? Sayangnya, kini ketiga perawat pemberani ini telah dinyatakan positif terinfeksi virus corona setelah dilakukan tes.
Sebelumnya, para perawat ini dilaporkan memposting foto mereka dengan APD kantong plastik sampah dengan harapan bahwa rumah sakit tempat mereka berugas akan memberi mereka APD yang tepat, seperti makser, pakaian, dan sarung tangan. Namun, tiga minggu setelah perjuangan itu, ketiganya tertular virus COVID-19 bersama dengan lebih dari 50 persen rekan mereka yang ditugaskan di satu bangsal.
Rumah Sakit Northwick Park sebelumnya menyatakan bahwa pihaknya dalam keadaan darurat setelah masuknya pasien yang terinfeksi di fasilitas perawatan kritisnya. Saat ini, tempat perawatan kritis tetap penuh sesak.
“Kami dapat mengonfirmasi bahwa sejumlah anggota staf yang bekerja di area COVID-19 positif kami telah dites positif terjangkit virus corona,” kata juru bicara NHS Healthcare University North West University London kepada Telegraph.
Juru bicara itu juga mengatakan bahwa peristiwa ini sangat “disayangkan tetapi tidak terduga”, karena “sesuai dengan pengalaman para pekerja kesehatan di seluruh dunia”.
3 UK nurses forced to wear trash bags during gear shortage get coronavirus https://t.co/Z0z7hPBh5U via @nypost pic.twitter.com/N2mibuaI8p
— Chris 🇺🇸 (@Chris_1791) April 9, 2020
Sekretaris Kesehatan Inggris, Matt Hancock, mengatakan hanya ada 5,7 persen dari dokter yang dinyatakan positif virus corona. Tetapi, sebuah survei baru-baru ini yang dilakukan oleh Royal College of Physicians (RCP) menyatakan hal yang berbeda dari yang telah diungkapkannya. RCP menekankan bahwa angka tersebut mungkin sekitar 14,6% dari para profesional medis yang jatuh sakit akibat virus corona.
“Keamanan dan kemampuan kami untuk merawat pasien secara fundamental dikompromikan oleh kurangnya pasokan yang memadai dan benar dari peralatan pelindung pribadi [APD] yang vital dan peluncuran uji COVID-19 skala kecil dan lambat,” kata Dame Donna Kinnair, Chief Executive and General secretary dari Royal College of Nursing, London, seperi dilansir dari Market Watch, Kamis, 23 April 2020.
Kinnair juga menyebutkan bahwa perawat di London masih “dipaksa” untuk berbagi APD mereka saat bekerja di garis depan.
Sementara itu, Kay, yang adalah seorang perawat di Rumah Sakit Brooklyn dan meminta yang meminta untuk tidak menyebutkan nama sebenarnya, mengungkapkan bahwa ia dan rekan perawatnya yang lain telah tertular virus corona setelah memakai kantong plastik limbah klinis putih sebagai APD mereka saat merawat pasien COVID-19.
NY's Mount Sinai Hosp mourning the loss of nursing manager. Staff tell @nypost 48yr old Kious Kelly RN tested positive for covid19 2 weeks ago, he died last night. Hosp where he worked was out of PPE, some wore plastic garbage bags. https://t.co/VSuAuxsqRt #GetMePPE #nurses https://t.co/K5UnPLgoUC
— Mary Nam (@Mary_Nam) March 26, 2020
List of American doctors and nurses who have lost their lives in the fight against #covid19. #sacrifice #PPE
Dr. James T Goodrich, neurosurgeonhttps://t.co/7GAuAW0MbP
— US HCWs Lost to Covid19 (@CTZebra) March 31, 2020
Selain Kay, para perawat di Mount Sinai, New York, yang memposting foto mereka mengenakan kantong plastik sampah hitam juga mengidap virus corona.
Ada juga peningkatan kematian di kalangan petugas kesehatan profesional di Mount Sinai.