CakapCakap – Cakap People! Ketika jutaan orang di seluruh dunia terpaksa harus kehilangan pekerjaan akibat dampak pandemi virus corona (COVID-19), Amazon — perusahaan raksasa ritel online milik orang terkaya nomor satu di dunia, Jeff Bezos — justru masih kekurangan pegawai.
Amazon pada bulan lalu telah merekrut 100 ribu pegawai baru. Kini, mereka berencana merekrut 75 ribu lagi pegawai di AS untuk semua posisi baik full-time dan part-time guna memenuhi peningkatan permintaan barang kebutuhan rumah tangga dan barang-barang lainnya yang meningkat akibat pandemi virus corona.
Perusahaan ini sekarang mengharapkan untuk menghabiskan lebih dari USD 500 juta kenaikan gaji untuk para pegawai, naik dari sebelumnya yang hanya sebesar USD 350 juta.
Saat ini Amazon tengah menghadapi dilema lantaran harus memenuhui kebutuhan pelanggan yang meningkat sekaligus tekanan dari parlemen untuk menutup usaha sementara akibat virus corona. Akhirnya mereka mengambil lebih banyak tindakan pencegahan keselamatan.
“Perhatian utama kami adalah memastikan kesehatan dan keselamatan karyawan kami. Kami membuat lebih dari 150 pembaruan proses untuk membantu melindungi karyawan — dari peningkatan pembersihan dan langkah-langkah jarak sosial hingga piloting upaya baru seperti menggunakan kabut desinfektan di pusat pemenuhan New York kami,” tulis Amazon dalam posting blog perusahaan pada hari Senin, 20 April 2020.
Perusahaan mengatakan bahwa mereka berharap upaya perekrutannya dapat membantu mengurangi beberapa kehilangan pekerjaan dan cuti yang dihasilkan dari krisis ekonomi yang juga terjadi sebagai bagian dari pandemi COVID-19. Amazon memposisikan pembukaannya sebagai opsi bagi siapa saja yang ingin mencari pekerjaan “sampai semuanya kembali normal dan perusahaan mereka sebelumnya dapat mengembalikannya.”
Perusahaan mengatakan akan terus meningkatkan investasinya dalam “keselamatan, pembayaran dan manfaat” untuk semua pegawai baru dan yang sudah ada. Amazon juga merinci beberapa upayanya dalam hal ini, termasuk megadakan pemeriksaan suhu di seluruh pusat pemenuhan dan toko Whole Foods, serta mendistribusikan masker kepada karyawan dan melakukan audit harian atas praktik-praktik ini.
Pegawai di fasilitas Amazon telah melakukan berbagai tindakan untuk memprotes kondisi dan menuntut praktik kesehatan dan keselamatan yang lebih baik dari perusahaan. Karyawan di sejumlah gudang telah diuji positif COVID-19, termasuk di fasilitas di mana CEO Jeff Bezos baru-baru ini melakukan tur untuk menunjukkan solidaritas dengan tenaga kerja pemenuhan perusahaan.
https://www.instagram.com/p/B-xXbwjH12I/?igshid=43szgbnix7lw
Washington, California dan New York sudah menjadi zona merah di Amerika Serikat (AS). Akibatnya mendorong seruan agar gudang Amazon ditutup untuk pembersihan. Karyawan juga sempat melakukan pemogokan guna memprotes keputusan Amazon yang tetap membuka gudang.
Jumlah pegawai Amazon berfluktuasi secara musiman. Baru-baru ini mencapai puncaknya pada kuartal liburan dengan 798.000 pegawai full-time dan part-time, sebelum mereka mengumumkan merekrut 100 ribu pegawai setelah pandemi.