in ,

Korea Utara Uji & Karantina untuk COVID-19 Tetapi Belum Ada Satu Pun Kasus Positif

Sejumlah pakar asing menyatakan keraguan bahwa Korea Utara, yang berbatasan dengan China dan Korea Selatan — di mana keduanya terpukul oleh epidemi — belum mendeteksi adanya infeksi.

CakapCakapCakap People! Korea Utara, salah satu dari segelintir negara yang belum melaporkan adanya kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, mengatakan bahwa mereka terus melakukan pengujian dan memiliki lebih dari 500 orang di karantina. Demikian diungkapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seperti dilaporkan Reuters, Rabu, 8 April 2020.

WHO, yang mengatakan telah menerima “update mingguan” dari kementerian kesehatan, mengatakan bahwa negara tertutup itu memiliki kapasitas untuk menguji virus corona di laboratorium rujukan nasional di ibu kota Korea Utara, Pyongyang.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. [File Foto: News18]

“Pada 2 April, 709 orang – 11 orang asing dan 698 warga negara – telah diuji COVID-19. Tidak ada laporan kasus COVID-19. Ada 509 orang di karantina – dua orang asing dan 507 warga negara,” Dr. Edwin Salvador, Perwakilan WHO untuk Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK), mengatakan dalam sebuah email balasan.

“Sejak 31 Desember, 24.842 orang telah dibebaskan dari karantina, yang termasuk 380 orang asing,” katanya.

WHO telah diberitahu bahwa Korea Utara menerima primer dan probe untuk digunakan sebagai tes diagnostik PCR dari sekutunya China pada Januari, tambahnya. WHO telah mengirim pasokan peralatan pelindung.

Situs website WHO menunjukkan penghitungan COVID-19 secara global terbaru dengan lebih dari 1,4 juta kasus yang dilaporkan secara resmi dan 85.711 kematian di sekitar 206 negara dan wilayah — terlihat mengecualikan Korea Utara, Lesotho, Tajikistan, Turkmenistan dan Yaman dengan tidak adanya kasus positif di negara-negara itu.

Seorang pakar hak asasi manusia AS menyerukan pencabutan sanksi internasional terhadap negara-negara termasuk Korea Utara — yang diberlakukan atas program nuklir dan misilnya — untuk memastikan bahwa pasokan makanan mencapai populasi yang kelaparan selama pandemi COVID-19.

WHO yang berbasis di Jenewa mengatakan pada bulan Februari bahwa Korea Utara telah melaporkan memeriksa hampir 7.300 pelancong untuk COVID-19 selama periode enam minggu hingga 9 Februari 2020.

Kementerian Kesehatan Korea Utara mengatakan 141 pelancong dengan demam telah dites negatif untuk virus corona baru (COVID-19), katanya.

Ilustrasi COVID-19. [Foto: CNN]

Sejumlah pakar asing menyatakan keraguan bahwa Korea Utara, yang berbatasan dengan China dan Korea Selatan — di mana keduanya terpukul oleh epidemi — belum mendeteksi adanya infeksi.

Korea Utara telah meningkatkan pemeriksaan perbatasan dan memberlakukan tindakan karantina. 

Kepala pasukan AS di Korea Selatan mengatakan pada pertengahan Maret 2020 bahwa Korea Utara mengunci pasukan militernya selama sekitar 30 hari dan baru-baru ini melanjutkan latihan.

“Kami dikunci … Kami sangat berhati-hati tentang penyebaran virus ini,” kata seorang diplomat Korea Utara di misinya di Jenewa kepada Reuters.

“Saya memahami kami tidak punya kasus, nol kasus.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Microsoft Prediksi Virus Corona Akan Ubah Cara Manusia Bekerja dan Belajar

Begini Tips Dekorasi Ruang Belajar Agar Jadi Lebih Menyenangkan!