in ,

Dokter di India Pakai Jas Hujan Plastik dan Helm Motor Tangani Pasien COVID-19

Para dokter khawatir, tanpa peralatan yang tepat bisa jadi pembawa penyakit.

CakapCakapCakap People! Kekurangan alat pelindung diri (APD) memaksa beberapa dokter di India menggunakan jas hujan plastik dan helm sepeda motor saat memerangi virus corona baru, mengungkap lemahnya sistem kesehatan masyarakat menjelang peningkatan yang diperkirakan dalam kasus COVID-19.

Melansir Reuters, Selasa, 31 Maret 2020, Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan, sedang berusaha mendapatkan peralatan pelindung diri dalam jumlah besar dari dalam negeri juga Korea Selatan dan China untuk memenuhi kekurangan tersebut.

Seorang pasien 2019-nCoV di Rumah Sakit Hankou, Wuhan, memberikan isyarat jempol kepada tim kesehatan dari Second Military Medical University, Senin, 27 Januari 2020. [Foto: ANTARA/HO-ChinaNews/mii]

Lebih dari selusin dokter berjuang melawan wabah, yang sejauh ini telah menginfeksi 1.251 orang dan membunuh 32 orang di India, mengatakan kepada Reuters, mereka khawatir, tanpa peralatan yang tepat bisa jadi pembawa penyakit.

“Kami tidak akan mempertaruhkan hidup kami kecuali permintaan kami dipenuhi,” tegas Hanuman Pandey, Presiden Asosiasi Pekerja Ambulans.

Menurut satu proyeksi, lebih dari 100.000 orang bisa terinfeksi pada pertengahan Mei nanti, membuat sistem kesehatan India yang kekurangan dana dan dokter yang langka di bawah tekanan berat.

Seorang dokter yang mengenakan jas hujan robek berdiri di fasilitas perawatan penyakit coronavirus (COVID-19) utama di tengah kekhawatiran tentang penyebaran penyakit di Kolkata, India, Kamis, 26 Maret 2020. [Foto: REUTERS / Stringer]

Di Kota Kolkata, dokter junior di fasilitas perawatan utama virus corona, Beliaghata Infectious Disease Hospital, menggunakan jas hujan plastik saat memeriksa pasien minggu lalu, menurut dua dokter di rumah sakit itu dan foto-foto yang Reuters lihat.

“Kami tidak akan bekerja dengan mengorbankan nyawa kami,” ujar salah satu dokter, yang menolak disebutkan namanya karena ia takut pembalasan dari pihak berwenang.

Di Negara Bagian Haryana, Utara New Delhi, Dr. Sandeep Garg dari Rumah Sakit ESI, mengungkapkan, ia menggunakan helm sepeda motor karena tidak memiliki masker N95, yang menawarkan perlindungan signifikan terhadap partikel virus.

“Saya mengenakan helm, helm itu ada di depan sehingga menutupi wajah saya, menambahkan lapisan lain di atas masker bedah,” ungkap Garg.

Ilustrasi helm motor. [Foto: Pixabay]

Nasib para dokter dalam pandemi virus corona telah menyoroti sistem kesehatan masyarakat yang bobrok dan terbebani, yang selama bertahun-tahun telah kekurangan dana dan perbaikan.

India hanya membelanjakan 1,3% dari produk domestik bruto (PDB) untuk kesehatan masyarakat, termasuk yang terendah di dunia.

One Comment

Leave a Reply

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Melanggar Karantina Wilayah, Warga Filipina Dimasukkan Ke Kandang Anjing

Mata-Mata AS: Bukti Virus Corona di China, Rusia dan Korea Utara Sulit Dipetakan