CakapCakap – Cakap People! Hanya kurang dari sebulan sejak kasus virus corona (COVID-19) diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020, jumlah pasien positif terus meningkat setiap hari. Hingga Minggu, 29 Maret 2020, jumlahnya mencapai 1.285 orang terinfeksi.
“Ada penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 130 orang (dari kemarin). Maka sejauh ini kasus berjumlah 1.285 orang,” kata Ahmad Yurianto, juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 dalam konferensi pers, Minggu, 29 Maret 2020.
Dari jumlah tersebut, total jumlah korban meninggal kini menjadi 114 orang. Sedangkan pasien sembuh sebanyak 64 orang.
Inilah sebaran kasus COVID-19 di 30 provinsi di Indonesia
Sampai saat ini, pasien yang dinyatakan positif COVID-19 tercatat di 30 provinsi. Rinciannya adalah sebagai berikut:
Provinsi Aceh lima kasus, Bali 10 kasus, Banten 106 kasus, Yogyakarta 22 kasus, DKI Jakarta 675 kasus. Selanjutnya di Jambi satu kasus, Jawa Barat 149 kasus, Jawa Tengah 63 kasus, Jawa Timur 90 kasus, Kalimantan Barat delapan kasus, Kalimantan Timur 17 kasus, Kalimantan Tengah tujuh kasus, Kalimantan Selatan satu kasus dan Kalimantan Utara dua kasus.
Kemudian di Kepulauan Riau lima kasus, NTB dua kasus, Sumatera Selatan dua kasus, Sumatera Barat lima kasus, Sulawesi Utara dua kasus, Sumatera Utara delapan kasus, Sulawesi Tenggara tiga kasus. Selain itu tercatat 47 kasus di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dua kasus, Lampung empat kasus, Riau dua kasus, Maluku Utara dan Maluku masing-masing satu kasus, Papua Barat dua kasus serta sembilan kasus positif di Papua.
Ahmad Yurianto mengatakan bahwa penularan COVID-19 terjadi karena masyarakat belum disiplin menjalankan anjuran physical distancing. Selain itu, masyarakat juga perlu menerapkan pola hidup sehat dan menggunakan masker bila sakit.
Bagaimanapun, dia juga meminta agar masyarakat tidak mengucilkan orang yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. atau COVID-19. Namun, harus memberikan dukungan agar dapat melakukan isolasi secara mandiri dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang dianjurkan WHO.