in ,

COVID-19: Melonjak Lebih dari 2.000 Kasus, Australia Perluas Penutupan Tempat Publik dan Perjalanan

Australia mencatatkan 2.317 orang positif COVID-19, sebanyak 8 orang meninggal dunia dan 118 dinyatakan pulih, hingga Rabu, 25 Maret 2020, pukul 09.41 WIB

CakapCakapCakap People! Australia menerapkan kontrol yang lebih ketat untuk memperlambat penyebaran virus corona, melarang perjalanan tidak penting ke luar negeri, menutup food courts di pusat perbelanjaan dan membatasi pernikahan dan pemakaman setelah jumlah kasus melonjak melewati 2.000 orang yang terinfeksi COVID-19.

Melansir Bloomberg, Rabu, 25 Maret 2020, berbicara kepada wartawan setelah pertemuan Kabinet Nasional Selasa malam, 24 Maret 2020, Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan Australia mengalami “peristiwa yang menghancurkan hati” dan virus itu hanya dapat dikalahkan dengan mengikuti pedoman social distancing. Pernikahan dibatasi untuk pasangan, selebran dan dua saksi, sementara pemakaman hanya dapat dihadiri oleh sekitar 10 orang.

Sydney Harbour Bridge tampak berdiri di seberang Sydney Opera House di Sydney. [Foto: Brendon Thorne / Bloomberg]

Awal pekan ini, pemerintah Australia telah menutup pub, kasino, kafe, dan restoran dan telah melarang pertemuan dalam ruangan yang berisi 100 orang atau lebih. Sekolah tetap buka, namun orang tua diminta untuk menjaga anak-anak mereka di rumah dan mengikuti kursus pembelajaran online.

Pihak berwenang telah menyatakan keprihatinan tentang warga yang menolak untuk karantina selama 14 hari setelah kembali dari luar negeri. Mayoritas kasus COVID-19 di Australia terkait dengan perjalanan internasional, khususnya Eropa dan Amerika. Pemerintah sebelumnya telah mengeluarkan peringatan keras terhadap warganya agar tidak melakukan perjalanan ke luar negeri, yang kini diperketat menjadi larangan.

Kepala Petugas Medis Brendan Murphy mengatakan pihaknya sangat khawatir tentang “pertumbuhan yang sangat, sangat curam” dalam tingkat infeksi COVID-19 dan meminta warga untuk mengubah perilaku mereka.

Australia bergabung dengan negara-negara di seluruh dunia yang memberlakukan tindakan yang lebih keras untuk menahan wabah COVID-19 yang telah menginfeksi 422.629 orang dan merenggut nyawa 18.895 orang hingga Rabu, 25 Maret 2020, pukul 09.41 WIB.

Petugas menyemprot desinfektan di stasiun kereta untuk mencegah penularan virus corona baru di Changsha, China, Selasa, 4 Februari 2020. [Foto: REUTERS]

Salon kecantikan, tanning dan kuku serta layanan pribadi lainnya akan ditutup, demikian juga taman hiburan dan pusat rekreasi. Morrison terpaksa mengklarifikasi komentarnya selama konferensi pers, mengatakan bahwa pusat perbelanjaan akan tetap terbuka, dan hanya food courts di dalam pusat perbelanjaan yang akan ditutup.

Seperti diketahui, Australia mencatatkan 2.317 orang positif COVID-19, sebanyak 8 orang meninggal dunia dan 118 dinyatakan pulih, hingga Rabu, 25 Maret 2020, pukul 09.41 WIB, menurut data Worldometers.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cegah Corona dengan Social Distancing? Lakukan Ini Yuk Biar Gak Boring!

Tidur Tanpa Bantal Ternyata Bisa Picu Penyakit