CakapCakap – Cakap People! Italia menjadi negara paling parah atas pandemi COVID-19 di Eropa dan di luar China saat ini. Sejak Senin, 9 Maret 2020, pemerintah telah menetapkan negara itu di bawah lockdown secara nasional.
Dalam situasi dan suasana yang sangat menyedihkan yang muncul dari negara yang paling terpukul di Eropa oleh pandemi COVID-19, telah dilaporkan oleh The Times, Newsweek, The Daily Mail, The Guardian dan Sky News bahwa militer Italia sekarang telah digerakkan untuk mengangkut mayat-mayat pasien COVID-19 yang meninggal dunia. Insiden itu disebutkan telah terjadi di kota Bergamo, Lombardy, sebuah wilayah yang mencatat jumlah pasien COVID-19 tertinggi di Italia.
Peti mati pasien COVID-19 yang meninggal dilaporkan telah diangkut oleh armada truk militer setelah kamar mayat lokal di kota itu berjuang untuk mengatasi meningkatnya jumlah kematian, dengan perkiraan 93 orang sudah meninggal sebagai akibat dari virus dan 4.305 orang yang terinfeksi di kota Bergamo, Lombardy, pada Rabu (18 Maret 2020), menurut The Guardian.
“Krematorium Bergamo, yang bekerja dengan kapasitas penuh, 24 jam sehari, bisa mengkremasi 25 orang mati”, kata juru bicara otoritas setempat.
Seorang juru bicara militer telah mengonfirmasi bahwa 15 truk dan lebih dari 50 personel militer dikirim ke kota yang dikerahkan untuk membantu pengangkutan mayat. The Guardian juga melaporkan bahwa lebih dari 65 peti mati diangkut keluar dari Bergamo, dalam situasi yang telah digambarkan oleh penduduk setempat sebagai ‘salah satu foto paling menyedihkan dalam sejarah negara kita’.
Hingga Sabtu, 21 Maret 2020, pukul 09.26 WIB, total jumlah korban meninggal dunia di Italia telah mencapai 4.032 orang dengan kasus positif COVID-19 sebanyak 47.021 orang.
Perkembangan data kematian di Italia tersebut kini telah melampaui catatan China. Seperti diketahui, total jumlah meninggal COVID-19 di China sampai Sabtu, 21 Maret 2020, pukul 09.26 WIB, adalah sebanyak 3.255 dengan kasus sebanyak 81.088.
Secara global, total jumlah kasus COVID-19 sebanyak 275.864 orang, 11.398 meninggal dunia, dan 91.912 orang dinyatakan pulih, hingga Sabtu, 21 Maret 2020, pukul 09.26 WIB, menurut data Worldmeters. Virus ini telah menyebar ke 185 negara sampai saat ini.