in ,

Bruno Bruins, Menkes Belanda Ini Mengundurkan Diri Setelah Pingsan Kelelahan Tangani COVID-19

Ia jatuh ke lantai pada hari Rabu, 18 Maret 2020, saat menyampaikan pernyataan di mimbar parlemen.

CakapCakapCakap People! Gelombang kedua dari pandemi COVID-19 telah berdampak parah di seluruh dunia. Para profesional medis dan kementerian kesehatan secara global telah berupaya keras untuk menjaga pandemi ini tetap terkendali. Nah, Menteri Kesehatan ini membiarkan virus menular kepadanya bukan melalui infeksi tetapi hanya karena kelelahan saat menangani wabah tersebut.

Menteri Kesehatan Belanda Bruno Bruins, 56 tahun, mengundurkan diri pada hari Kamis, 19 Maret 2020, setelah pingsan di Parlemen selama debat mengenai penanganan pandemi COVID-19 dan kemudian mengatakan bahwa ia kelelahan dan perlu beristirahat semalam di rumah. 

Bruno Bruins, Menteri Perawatan Medis Belanda berbicara di Global Entrepreneurship Summit 2019 (GES 2019) di Den Haag, Belanda 4 Juni 2019. [REUTERS / Piroschka van de Wouw]

Bruins yang bertanggung jawab atas penanganan COVID-19 di Belanda ini jatuh ke lantai pada hari Rabu, 18 Maret 2020, saat menyampaikan pernyataan di mimbar parlemen. Reuters melaporkan bahwa ia pingsan karena kelelahan setelah berminggu-minggu bekerja keras.

Raja Belanda, Willem Alexander, sudah menerima pengunduran dirinya seperti yang direkomendasikan oleh Perdana Menteri Mark Rutte. Bruins menuliskan pesan di media sosialnya lewat sebuah postingan pada Rabu malam, 18 Maret 2020;

“Saya merasa pingsan karena kelelahan dan beberapa minggu kerja yang intens. Saya sekarang merasa lebih baik. Saya akan pulang sekarang untuk beristirahat malam ini sehingga saya bisa kembali bekerja besok untuk memerangi krisis #corona sebaik mungkin,” kata Bruins di media sosial.

https://www.instagram.com/p/B97Ial6Jkxl/?igshid=1v5h753qgckv9

 

Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, mengatakan Bruins telah berhenti karena tidak dapat dipastikan berapa lama baginya untuk pulih.

“Sifat krisis adalah sedemikian rupa sehingga menuntut seorang menteri yang dapat siap untuk segera melakukan pembatasan penuh,” kata Rutte saat konferensi pers yang disiarkan televisi.

Coronavirus dinamai demikian karena strukturnya memiliki tepi yang bergerigi yang terlihat seperti mahkota kerajaan – corona adalah mahkota dalam bahasa Latin (Gambar, ilustrasi virus COVID-19 ini dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS)

Kini, Wakil Perdana Menteri Belanda, Hugo de Jonge, mengambil alih tugas Bruins sampai ada Menteri Kesehatan yang baru ditunjuk.

Seperti diketahui, Belanda saat ini memiliki 2.460 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi dengan 76 kematian hingga Jumat siang, 20 Maret 2020.

Belanda akan memperluas langkah-langkah social distancing (jarak sosial) yang telah menyebabkan penutupan sekolah dan restoran, dengan melarang pengunjung dari fasilitas perawatan untuk orang tua, kata De Jonge pada hari Kamis, 19 Maret 2020.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Studi: Orang Golongan Darah A Lebih Rentan Terinfeksi COVID-19

Dokter & Perawat Tangani COVID-19 di Indonesia: “Kalau Bukan Kita, Siapa Lagi yang Akan Melakukannya?”