CakapCakap – Cakap People! Ijtima Dunia Zona Asia sejatinya akan digelar hari ini di Gowa, Sulawesi Selatan. Acara yang melibatkan 48 negara ini akhirnya dibatalkan untuk mencegah pandemi COVID-19.
Ijtima Ulama Dunia 2020 Zona Asia sedianya bakal digelar di Kompleks DarulUlum, Kecamatan Bontomarannu, Gowa. Pakkatto, Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis, 19 Maret hingga 22 Maret yang disebut-sebut melibatkan peserta dari 48 negara.
Terbaru, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan melalui akun Instagram resminya, seperti dilihat pada Kamis, 19 Maret 2020 menyebut acara tersebut dibatalkan.
“Alhamdulillah, akhirnya sepakat Ijtima Dunia ditunda/dibatalkan pelaksanaannya,” kata Adnan.
https://www.instagram.com/p/B94ZW0mCLnq/?igshid=1e4jt1zw2lxcq
Berikut fakta-fakta terkini Ijtima Dunia Zona Asia yang Dibatalkan gegara Corona berdasarkan laporan detikcom:
Resmi Dibatalkan
Keputusan pembatalan Ijtima Dunia Zona Asia itu diambil setelah melakukan pembicaraan dengan pihak penyelenggara.
“Alhamdulillah, akhirnya sepakat Ijtima Dunia ditunda/dibatalkan pelaksanaannya,” ujar Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan melalui akun instagram resminya, seperti dilihat pada Kamis, 19 Maret 2020.
Adnan mengatakan, pihaknya terus berkomunikasi dengan panitia. Kapolres dan Dandim pun turut serta dalam melakukan lobi.
Hal yang sama juga disampaikan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.
“Setelah berkoordinasi dengan Kapolri serta Kapolda Sulsel dan Bupati Gowa sepanjang malam ini, acara ljtima Jamaah Tabligh yang akan berlangsung besok resmi kita batalkan,” ujar Nurdin melalui akun Instagram resminya seperti dilihat Kamis, 19 Maret 2020.
https://www.instagram.com/p/B94cVQplckf/?igshid=12xjfkv3bp0kx
Kawal Pemulangan Peserta
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menjelaskan acara ijtima ini yang rencananya akan digelar di Pakkatto, Gowa, ini pada dasarnya sejak awal telah diminta ditunda untuk mencegah penyebaran virus corona.
Nurdin menyebut para pihak seperti pemerintah kabupaten Gowa, MUI dan kepolisan telah melakukan koordinasi terkait rekomendasi penundaan.
“Namun ternyata panitia lokal tetap melaksanakan acaranya sehingga ribuan peserta dari sejumlah daerah di Indonesia dan ratusan dari luar negeri terlanjur hadir melalui pelabuhan dan bandara,” ujar Nurdin.
Nurdin pun mengaku telah meminta pihak kepolisan meminimalisir interaksi para peserta dengan warga di sekitar lokasi acara atau membatasi ruang gerak para peserta agar tidak melakukan kontak dengan warga.
“Selanjutnya kita akan mengantar mereka pulang ke pelabuhan dan bandara dengan pengamanan yang dibutuhkan,” ujar Nurdin.
“Saya mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang menyikapi hal ini, kami berkomitmen untuk menjaga seluruh warga dari kemungkinan penularan virus COVID-19 lebih meluas,” pungkas Nurdin.
Hal senada juga disampaikan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan yang mengatakan jemaah yang terlanjur hadir akan dilakukan tes atau pemeriksaan lebih lanjut ke para jemaah yang diperkiranan mencapai 40-60 orang.
“Semua yang sudah hadir akan terus kita jaga untuk bisa kembali ke tempat masing-masing,” kata Adnan.
Data Imigrasi 19 WN Thailand Jadi Peserta
Pihak imigrasi Makassar sebelumnya menyebut seluruh peserta telah masuk ke Kabupaten Gowa. Di antaranya 19 WN Thailand.
Kepala Kantor Imigrasi Makassar Andi Pallawarukka mengatakan, para peserta itjima sudah masuk ke Indonesia jauh sebelum dikeluarkannnya surat permintaan penundaan ke pihak panitia, bahkan jauh sebelum virus Corona mewabah di Indonesia.
“Itu memang ada penyampaian ke imigrasi bahwa akan ada nanti datang warga negara asing dari 48 negara yang diundang untuk menghadiri itu,” ujar Andi Pallawarukka kepada detikcom, Rabu, 18 Maret 2020, malam.
“Sementara undangan itu sudah berlangsung, kemudian merebak Corona ini, sementara orang-orangnya sudah masuk ke Indonesia,” sambung Andi.
Sulit Deteksi WNA Peserta Ijtima
WNA yang terdata pihak Imigrasi Makassar hanya yang masuk melalui pintu imigrasi Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
“Yang terdata oleh kami hanya yang masuk pintu imigrasi lewat bandara Makassar, adapun WNA lainnya yang menggunakan pesawat domestik, yang masuk ke Indonesia lewat bandara lain, sulit kita ketahui,” kata Kepala Kantor Imigrasi Makassar Andi Pallawarukka saat dihubungi, Rabu, 18 Maret 2020.
Imigrasi juga sudah mengantisipasi kedatangan WNA berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan HAM No 7 Tahun 2020, terkait larangan masuk bagi WNA dari 4 negara, yaitu Cina, Iran, Italia, dan Korea Selatan.
“Dia bukan semuanya lewat Bandara Sultan Hasanuddin tapi banyak lewat Jakarta, lewat Bali, lewat di tempat-tempat lain,” kata Andi.
“Yang lewat Sultan Hasanuddin itu sesuai laporan anggota di lapangan itu yang dari Kuala Lumpur (Malaysia) dengan Thailand, itu yang lewat Makassar,” tuturnya.
Polda Sulsel Tidak Beri Izin
Polda Sulsel menegaskan tidak memberikan izin pelaksanaan kegiatan Ijtima dunia itu.
Warga pun diminta tidak menghadiri acara tersebut untuk mencegah penyebaran virus Corona.
“Mengimbau masyarakat tidak hadir dan sebisa mungkin tidak mendekati area kegiatan tersebut,” kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Ibrahim Tompo kepada detikcom, Rabu, 18 Maret 2020.
Ribuan Peserta Berdatangan
Peserta acara ini datang dari dalam dan luar negeri.
“Sudah berdatangan dengan jumlah ribuan orang. Ada warga negara asing dari beberapa negara,” kata Kapolda Sulsel Irjen Mas Guntur Laupe kepada detikcom, Rabu, 18 Maret 2020.
“Mereka sudah ada dan datang di Indonesia sebelum isu Corona,” ujarnya.
Guntur mengatakan warga negara asing itu adalah bagian dari jemaah tablig yang masuk ke Indonesia, jauh sebelum wabah Corona menyebar.
“Kan jemaah tablig tinggal di masjid di Sulsel sambil menunggu tanggal besok [Kamis, 19 Maret] ini,” imbuhnya.
Sementara itu, CNN Indonesia melaporkan bahwa 8.000 peserta ijtima telah tiba di Gowa
Sekitar 8.000 jemaah tabligh Ijtima Dunia 2020 Zona Asia dikabarkan sudah berkumpul di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo membenarkan informasi tersebut.
“Iya (benar informasi soal lebih dari 8.000 anggota jamaah tabligh sudah tiba di Gowa),” kata Agus saat dihubungi CNN Indonesia, Rabu, 18 Maret 2020.
Sebelumnya, informasi yang menyebut 8.000 jemaah tabligh Ijtima Dunia itu sudah tiba di Gowa dibagikan oleh akun Twitter @nuicemedia pada Rabu, 18 Maret 2020, sekitar pukul 18.45 WIB.
Pemerintah Kabupaten Gowa sudah meminta penyelenggara menunda kegiatan tersebut sehubungan pencegahan pandemi virus corona (Covid-19).
“Lebih dari 8.000 anggota jamaah tabligh tiba di Gowa, Sulawesi Selatan untuk perkumpulan keagamaan yang akan digelar pada 19-22 Maret. Ini grup yang sama yang bertanggung jawab atas perkumpulan di Malaysia 2 pekan lalu, yang menginfeksi Covid-19 kepada lebih dari 500 orang. Pemerintah setempat berupaya membatalkan acara tersebut,” cuit @nuicemedia.