in ,

Ratusan Tentara Korea Utara Dilaporkan Meninggal Karena Virus Corona, Ribuan Lainnya Dikarantina

Meski demikian, para pemimpin negara yang penuh rahasia ini tetap berpegang pada narasi resmi bahwa epidemi global itu belum mencapai mereka.

CakapCakapCakap People! Ratusan tentara Korea Utara dilaporkan meninggal karena virus corona — dan ribuan lainnya dikarantina. Meski demikian, para pemimpin negara yang penuh rahasia ini tetap berpegang pada narasi resmi bahwa epidemi global itu belum mencapai mereka.

Menurut laporan Daily NK, sebuah organisasi berita Korea Selatan, pada Senin, 9 Maret 2020, virus corona atau COVID-19 telah menewaskan 180 tentara Korea Utara pada Januari dan Februari dan telah mengirim 3.700 tentara lainnya ke karantina. 

Dan menurut laporan Yonhap News Agency yang didukung pemerintah Korea Selatan, melaporkan bahwa hampir 10.000 orang telah dikarantina karena ketakutan akan virus corona, tetapi hampir 4.000 telah dibebaskan sejak mereka tidak menunjukkan gejala.

Relawan melakukan pekerjaan desinfeksi selama kampanye antivirus di Pyongyang, Korea Utara, pada Rabu, 4 Maret 2020. [Foto: KCNA via Reuters]

Tetapi garis pemerintah Korea Utara belum berubah. Negara yang tertutup itu tetap bersikeras tak memberikan informasi yang transparan tentang wabah yang dilaporkan di negara itu.

“Penyakit menular belum mengalir ke negara kami,” kata surat kabar Rodong Sinmun yang dikontrol pemerintah Korea Utara, Senin, menurut laporan Newsweek.

Militer Korea Utara dilaporkan memprakarsai protokol baru untuk menangani virus

Daily NK mengaitkan informasinya dengan laporan korp medis dari dalam militer Korea Utara. Rumah sakit yang melayani berbagai bagian tentara diminta untuk memberikan data tentang jumlah tentara dalam perawatan mereka yang telah meninggal karena demam tinggi yang dipicu oleh pneumonia, tuberkulosis, asma, dan pilek serta mereka yang berada di karantina.

Laporan itu sendiri menyebabkan kehebohan dalam kepemimpinan militer, menurut sumber Daily NK, yang mengatakan bahwa para pejabat telah memerintahkan rumah sakit militer untuk membersihkan seluruh area di mana tentara yang dikarantina ditempatkan. Tentara dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau mereka yang memiliki riwayat kesehatan yang buruk juga diawasi dengan ketat, kata sumber itu.

Para pemimpin unit militer juga bakal  dihukum jika tidak mengikuti protokol yang tepat dengan tujuan untuk mengendalikan penyebaran virus corona, Daily NK melaporkan, seperti dilansir dari Business Insider, Selasa, 10 Maret 2020.

Foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua ini menunjukkan seorang anggota staf medis berjalan menyusuri koridor rumah sakit darurat yang kosong di Wuhan, Provinsi Hubei, China tengah. Rumah sakit darurat dikonversi dari tempat olahraga secara resmi ditutup pada hari Minggu, 8 Maret 2020, setelah kelompok terakhir dari pasien COVID-19 yang sembuh dipulangkan. [Foto: Xiao Yijiu / Xinhua via AP]

Sejauh ini, atau hingga Selasa, 10 Maret 2020, malam, pukul 20.00 WIB, Covid-19 telah menginfeksi hampir 113.000 orang di seluruh dunia dan mengakibatkan lebih dari 4.000 kematian, melansir penghitungan CNN. Sebagian besar kasus ini ada di China daratan, tempat wabah pertama kali muncul — tetapi tingkat infeksi telah melambat di negara itu, dan situasi mulai stabil, bahkan ketika virus menimbulkan kekacauan di tempat lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Suami Paranoid Ini Mengunci Istrinya Di Kamar Mandi Mengira Dia Terinfeksi Virus Corona

Terlalu Kurus? Coba Tips Menggemukkan Badan Secara Alami Berikut!