CakapCakap – Cakap People! Jejak virus corona yang ditemukan di saluran udara kamar rumah sakit telah membuat para ilmuwan percaya bahwa penyakit ini dapat menyebar melalui unit Air Conditioning (AC / penyejuk udara), membuatnya lebih menular daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Melansir The Daily Mail, Minggu, 8 Maret 2020, analisis swab dari kamar yang digunakan oleh tiga pasien virus corona oleh para ahli di National Centre for Infectious Diseases di Singapura menunjukkan bahwa penyakit pernapasan ini menyebar lebih mudah daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Saluran udara yang terhubung ke ruangan salah satu pasien yang hanya menderita gejala ‘ringan’, ditemukan adanya jejak virus. Ini menunjukkan bahwa ‘tetesan kecil yang sarat virus dapat dipindahkan oleh aliran udara dan tersimpan di peralatan seperti ventilasi.’
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association, muncul tak lama setelah dilaporkan bahwa ada 142 warga Inggris yang dilaporkan terperangkap di kapal Princess Cruise yang berlabuh di lepas pantai California kemarin untuk menjalani tes virus corona.
Otoritas kesehatan telah mencurigai kapal-kapal pesiar dalam beberapa pekan terakhir sejak sejumlah pelayaran terganggu oleh ketakutan akan virus corona.
Dalam kasus yang paling serius, 705 orang dinyatakan positif terkena virus corona di kapal pesiar Princess Diamond selama dua minggu di Jepang.
Pihak berwenang Jepang mengatakan pekan lalu bahwa seorang turis Inggris yang berada di kapal Princess Diamond telah meninggal setelah tertular virus corona.
Pada hari Kamis, seorang pasien dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya menjadi orang pertama di Inggris yang meninggal setelah juga dites positif terkena virus.
Ini adalah praktik standar untuk sebuah gedung dan kapal pesiar yang menggunakan udara daur ulang melalui sistem penyejuk udara atau AC.
Profesor James G. Dwyer, dari Purdue University di Indiana, mengatakan kepada Telegraph: “Masalahnya adalah bahwa sistem [penyejuk udara atau AC] ini tidak bisa menyaring partikel yang lebih kecil [ukurannya] dari 5.000 nanometer.”
Ukuran virus corona sendiri belum diketahui, tetapi penyakit pernapasan yang serupa, seperti SARS, tercatat hanya memiliki ukuran 120 nanometer.
Profesor Dwyer mengatakan: “Jika virus corona atau COVID-19 saat ini memiliki ukuran yang sama [dengan SARS], maka ‘sistem penyejuk udara [AC] akan membawa virus ke setiap kabin.”
“Kapal pesiar bisa meminimalkan masalah ini dengan hanya menggunakan udara luar dan tidak mengedarkannya,” tambahnya.
Sementara itu, maskapai penerbangan berusaha meyakinkan penumpang bahwa sistem penyejuk udara (AC) mereka telah dirancang untuk mencegah penyebaran virus corona di kabin. Maskapai Etihad mengatakan bahwa sistem pendingin udara mereka sama kedapnya dengan ruang operasi rumah sakit.
“Di daerah terbatas mana pun, ada risiko tertular penyakit dari orang lain,” bunyi sebuah pernyataan maskapai itu.
“Namun, risikonya dianggap lebih rendah di pesawat karena penggunaan filter udara partikulat efisiensi tinggi, yang efektif dalam menangkap lebih dari 99 persen mikroba di udara dalam udara yang disaring.”
5 Comments
Leave a Reply5 Pings & Trackbacks
Pingback:Update Data Virus Corona di RI [Minggu, 8 Maret 2020]: Total 6 Kasus Positif, 21 Orang Suspect, dan 1 WNI Positif di Singapura - CakapCakap
Pingback:Update Virus Corona di RI [Senin, 9 Maret]: Jumlah Pasien Positif Melonjak, Total 19 Orang! - CakapCakap
Pingback:Enam Pasien Virus Corona Ini Dinyatakan Positif Setelah Mereka Mendonorkan Darah untuk 9 Orang Lainnya! - CakapCakap
Pingback:WHO Akhirnya Menyatakan Virus Corona COVID-19 Sebagai Pandemi - CakapCakap
Pingback:Inilah Pandemi Penyakit di Masa Lalu dalam Sejarah Manusia Selama Berabad-abad - CakapCakap