CakapCakap – Cakap People, taukah kamu setelah Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengundurkan diri dari jabatannya pada awal pekan ini, Malaysia sudah resmi mengangkat Perdana Menteri baru yaitu Muhyiddin Yasin.
Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, memilih secara langsung Muhyiddin sebagai Perdana Menteri. Raja Malaysia menilai jika Muhyiddin adalah sosok yang pas sebagai pemimpin Malaysia.
Muhyiddin Yasin sendiri adalah seorang yang berkelahiran Muar, 15 Mei 1947 dari orang tuanya, Muhammad Yasin dan Khadijah, yang berdarah Bugis dan Jawa.
Pendidikan yang sudah ia tempuh adalah Sekolah Kebangsaan Maharani, Muar, Johor dan Sekolah Kebangsaan Ismail Johor. Kemudian pada tahun 1971, ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Malaya di Kuala Lumpur dengan mengambil jurusan ekonomi dan studi Melayu.
Pengalamannya di bidang pemerintahan terbilang banyak. Muhyiddin pernah menjabat sebagai Menteri Kepala Bagian Selatan pada tahun 1986 sampai tahun 1995. Saat itu ia masih bersama dengan Partai Organisasi Persatuan Bangsa Melayu (UNMO).
Selain itu Muhyiddin juga sempat menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Pendidikan, Menteri Perdagangan Dalam Negeri dan Urusan Konsumen, Menteri Perdagangan dan Industri Internasional, dan Menteri Pertanian dan Industri Berbasis Agrikultur.
Muhyiddin juga pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri tahun 2009 lalu namun diberhentikan pada Juli 2015 karena mengkritik skandal 1MDB yang dilakukan Perdana Menteri Najib Razak.
Setelah itu, Muhyiddin bersama dengan Mahathir membentuk Partai Bersatu pada 2018. Setelah Mahathir memenangkan pemilu, ia diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri pada Mei 2018.
Selama menjabat sebagai menteri, Muhyiddin dinyatakan mengidap tumor stadium awal dan dilarikan ke Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura. Semenjak itu ia masih sering terlihat berobat ke Singapura secara rutin meski sudah dinyatakan sembuh.
Perdana Menteri Mahathir yang resmi mengundurkan diri pada tanggal 24 Februari lalu setelah mencuat kabar adanya drama politik Malaysia. Muhyiddin kemudian ikut mundur setelah Presiden PKR Anwar Ibrahim menyatakan adanya pengkhianatan dalam koalisi Pakatan Harapan.
Meski sama-sama dari Partai Bersatu namun Muhyiddin dan Mahathir tidak memiliki pendapat yang sama. Hal ini dikarenakan Muhyiddin yang mau berkoalisi dengan Partai UNMO.