in ,

Gubernur Sulsel: Pembangunan MRT di Makassar Bakal Dimulai dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin

Pembangunan MRT sesuai rencana akan dimulai dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin ke Pusat Kota Makassar.

CakapCakapCakap People! Gubernur Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah, mengungkapkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) bersama Pemerintah Jepang melalui Badan Kerja Sama Internasional Jepang atau Japan International Cooperation Agency (JICA), akan menindaklanjuti rencana pembangunan moda raya terpadu/Mass Rapid Transit (MRT) di Makassar, Kantor Berita Antara melaporkan.

Gubenur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah (kiri) menerima peserta Forum Smart City Conference in Makassar with Japan Association for Smart Cities in ASEAN (JASCA) di Rumah Jabatan Gubenur Sulsel, Makassar, Kamis, 27 Februari 2020, malam. [ANTARA/HO-Humas Pemkot Makassar]

Pembangunan MRT sesuai rencana akan dimulai dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin ke Pusat Kota Makassar.

“Kita akan tindaklanjuti segera pembangunan MRT Airport – Kota Makassar,” kata Nurdin Abdullah dalam keterangannya di Makassar, Jumat, 28 Februari 2020.

Masih dari laporan Kantor Berita Antara, ia menyebutkan bahwa sistem transportasi cerdas bagian dari rencana menjadikan Makassar sebagai kota cerdas. Proyek itu, katanya, akan di biayai oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) yang diawali dengan “feasibility studi”.

“Proyek ini sudah kita bicara dengan JICA, termasuk sistem pembiayaannya. Porsinya 85 persen pemerintah pusat, 15 persen Pemprov Sulsel. Proyeksi MRT ini bagian dari agenda pengembangan kota cerdas di Makassar,” kata dia.

Survei pemetaan sistem transportasi cerdas, menurut dia, tengah berjalan di Makassar dengan melibatkan Trakindo, mulai dari jalur, halte, termasuk sistem informasi cerdas yang memudahkan masyarakat.

Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah. [ANTARA/HO/Humas Pemprov Sulsel]

Mantan Bupati Bantaeng dua priode itu, mengemukakan bahwa dalam konferensi internasional Smart City Conference in Makassar with Japan Association for Smart Cities in ASEAN (JASCA) yang digelar di Makassar pada Jumat, 28 Februari 2020 tersebut, hadir 50 investor asal Jepang dan mereka yang berkompeten soal pembangunan kota cerdas.

“Hampir semua yang berkompeten dalam pengembangan ‘smart city’, mulai dari sistem transportasi, penataan jalan, pengolahan sampah, drainase, dan lain-lain dengan sentuhan teknologi terbaru hadir dalam pertemuan,” katanya.

Dikatakannya bahwa pemerintah Jepang saat in melakukan survei untuk membangun kota pintar di 26 kota di 10 negara Asean. Untuk Indonesia, ada lima kota, sedangkan Makassar salah satu kota pertama yang diminta mewujudkan kota cerdas.

“Saya minta kepada warga, khususnya di Makassar, mari dukung program pemerintah yang saat ini bekerja menjadikan layanan publik yang ‘smart’,” ujarnya.

One Comment

Leave a Reply

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pasien Virus Corona Usia 80-an Punya Risiko Kematian Tertinggi, Inilah Angka Kematian Berdasarkan Kelompok Umur

Mencuci Tangan Terlalu Sering & Penggunaan Sanitiser yang Berlebihan Bisa Tingkatkan Risiko Infeksi Virus