CakapCakap – Cakap People, tragedy naas menimpa keluarga yang berlokasi di Jixi, Provinsi Heilongjiang, China pada 5 Oktober lalu. Setidaknya ada sembilan anggota keluarga di China meninggal dunia, setelah m memakan mie buatan sendiri yang disimpan dalam freezer selama satu tahun.
Usai dilakukan penyelidikan, mie yang mereka konsumsi ternyata mengandung tepung jagung terfermentasi. Hidangan mie yang disebut Suantangzi ini bisa menjadi racun mematikan karena terdapat senyawa asam bongkrek.
Tujuh orang dewasa yang memakan makanan tradisional tersebut langsung jatuh sakit. Mereka meninggal dunia pada 10 Oktober. Sementara anggota keluarga ke delapan meninggal dua hari kemudian.
Dilansir Detik, dua orang lainnya yang salah satunya diidentifikasi bernama Li, mengembuskan napas terakhir pada Senin (19/10/2020) lalu.
Beruntung, tiga orang anak di keluarga tersebut selamat karena menolak memakan mie. Mereka mengaku mie yang dihidangkan memiliki rasa yang tidak enak. Gao Fei, direktur keselamatan makanan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Heilongjiang menyatakan, racun asam bongkrek sangatlah fatal.
Ia menerangkannya racun asam bongkrek yang terdapat pada mie sudah menginfeksi beberapa jam setelahnya. Para penderita bisa mengalami sakit perut hingga berkeringat. Hal ini juga ditemukan pada kasus lain, bahkan yang lebih fatal racunnya bisa merusak organ manusia.
“Racun itu bisa menyebabkan kerusakan serius pada organ manusia seperti hati, ginjal, jantung, dan otak,” kata Gao.
Gao menjelaskan hingga saat ini, tidak ada penawar racun untuk asam bongkrek. Begitu seseorang terpapar, Geo menyebut tingkat kematiannya antara 40-100 persen. Lebih lanjut lagiGeo menerangkan asam bongkrek yang diproduksi dari kelapa difermentasi bahkan tahan ketika dipanaskan dalam suhu tinggi.
Dikutip dari media Watyutink, di Indonesia sendiri bongkrek sudah digunakan sejak dahulu sebagai bahan baku tempe bongkrek. Namun sebenarnya sudah dilarang di Indonesia karena bertanggung jawab atas banyak kasus kematian. Diantara tahun 1951 sampai 1975, setiap tahun di Indonesia tercatat terdapat 288 kasus keracunan. 34 korban meninggal akibat tempe bongkrek.
Tempe bongkrek merupakan makanan khas Banyumas, Jawa Tengah. Makanan ini dibuat dari ampas atau bungkil kelapa. Tidak seperti tempe pada umumnya yang berwarna kuning putih terang, tempe bongkrek memiliki warna hijau tua cenderung gelap.
Tempe bongkrek mengandung bakteri pseudomonas cocovenenans yang diketahui menghasilkan racun asam bongkrek dan toxoflavin. Namun hingga saat ini tempe bongkrek masih dijual bebas terutama dipasar tradisonal. Banyak masyarakat yang masih mengkonsumsi tempe bongkrek.