CakapCakap – Cakap People! Sebelum COVID-19, dunia juga pernah dilanda wabah dan penyakit mematikan yang menyebabkan banyak kekacauan dalam kehidupan manusia. Ribuan bahkan jutaan orang meninggal karena wabah tertentu di masa lalu.
Dilansir dari LiveScience, berikut beberapa wabah penyakit mematikan sepanjang sejarah.
1. The Black Death: 1346-1353
Wabah Black Death menyebar dari Asia ke Eropa dan meninggalkan kehancuran setelahnya. Beberapa perkiraan menunjukkan, bahwa penyakit ini memusnahkan lebih dari separuh populasi Eropa.
Penyakit ini disebabkan oleh strain bakteri Yersinia pestis yang diperkirakan sudah punah saat ini, dan disebarkan melalui kutu pada hewan pengerat yang terinfeksi. Karena banyaknya korban dari wabah penyakit ini, maka jenazah korban dimakamkan di kuburan massal.
2. Pandemi Flu: 1889-1890
Pada era industri modern, jaringan transportasi memudahkan virus influenza menyebar dan menyebabkan malapetaka. Hanya dalam beberapa bulan, penyakit ini menyebar ke seluruh dunia dan menewaskan 1 juta orang. Hanya butuh waktu lima minggu bagi wabah ini untuk mencapai puncak angka kematian.
Kasus paling awal dilaporkan di Rusia. Virus ini menyebar dengan cepat ke seluruh St. Petersburg, sebelum dengan cepat menyebar ke seluruh Eropa dan seluruh dunia, meskipun faktanya belum ada perjalanan udara.
3. Polio Amerika: 1916
Wabah polio yang dimulai di New York City menyebabkan 27.000 kasus dan 6000 kematian di Amerika Serikat. Penyakit ini terutama menyerang anak-anak dan terkadang membuat penyintasnya mengalami cacat permanen.
Wabah polio terjadi secara sporadis di Amerika Serikat hingga vaksin Salk dikembangkan pada tahun 1954. Ketika vaksin tersebut tersedia secara luas, kasus di Amerika Serikat menurun. Kasus polio terakhir di Amerika Serikat dilaporkan pada tahun 1979. Upaya vaksinasi di seluruh dunia telah banyak mengurangi penyakit ini, meskipun penyakit ini belum sepenuhnya diberantas.
4. Flu Spanyol: 1918-1920
Diperkirakan 500 juta orang dari laut Selatan hingga Kutub Utara menjadi korban Flu Spanyol. Seperlima dari mereka meninggal, dan beberapa komunitas adat berada di ambang kepunahan.
Selain itu, penyebaran dan kematian akibat flu diperparah oleh kondisi tentara yang sempit, dan gizi buruk pada masa perang yang dialami banyak orang selama Perang Dunia I.
Meski namanya Flu Spanyol, penyakit ini tidak berasal dari Spanyol.
Klik DI SINI untuk meneruskan membaca, Cakap People!