CakapCakap – Cakap People! Setelah kita mencapai usia paruh baya, orang-orang mengatakan segalanya mulai menurun. Hal itu termasuk kondisi kesehatan. Sejumlah pemeriksaan dan skirining perlu dilakukan setelah kita memasuki usia 40 tahun, agar masalah kesehatan bisa terdeteksi dan segera ditangani dengan baik. Setidaknya ada 7 pemeriksaan kesehatan yang perlu dilakukan.
Dengan mendeteksi masalah kesehatan lebih dini akan bisa membantu menyelamatkan jiwa.
Dr Margaret Ikpoh, Wakil Ketua Royal College of GPs (RCGP), Inggris, menguraikan sejumlah pemeriksaan dan skrining rutin yang direkomendasikan saat sudah memasuki usia 40 tahun, baik untuk perempuan maupun laki-laki. Berikut 7 pemeriksaan kesehatan yang perlu dilakukan, seperti dilansir The Sun:
Skrining kanker usus
Risiko terkena kanker usus – gejalanya termasuk perubahan kebiasaan buang air besar – meningkat drastis setelah kita berusia 50 tahun, sehingga skrining ini perlu dilakukan. Sebaiknya dilakukan setiap dua tahun sekali.
Mengukur tekanan darah
Dr Ikpoh mengatakan tekanan darah tinggi dikenal sebagai “pembunuh diam-diam” – karena seringkali orang tidak memiliki gejala.
Meski tekanan darah tinggi (hipertensi) saja tidak menyebabkan kematian, tetapi dapat menyebabkan lusinan masalah kesehatan lainnya.
Dr Ikpoh mengatakan: “Jika tetap tinggi secara konsisten, seseorang menempatkan dirinya pada risiko hal-hal seperti stroke atau serangan jantung .”
Lakukanlah pemeriksaan tekanan darah secara berkala agar hipertensi bisa terdeteksi lebih awal.
Pengecekan kesehatan kardiovaskular
Penyakit jantung adalah masalah yang signifikan pada pria paruh baya, kata Dr Ikpoh.
Ada sekitar 7,6 juta orang yang hidup dengan penyakit jantung atau peredaran darah di Inggris, termasuk empat juta pria dan 3,6 juta wanita, menurut British Heart Foundation.
Penyakit jantung adalah kasus utama kematian pria di Inggris. Demensia adalah pembunuh utama wanita, yang cenderung hidup lebih lama.
Diperkirakan berbagai faktor mendorong statistik ini, termasuk bahwa pria cenderung tidak menyadari gejalanya, lebih cenderung kelebihan berat badan, memiliki kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat, dan gagal mengatasi stres .
Dr Ikpoh mengatakan jika para pria memiliki perilaku atau gaya hidup merokok, konsumsi alkohol, dan kegemukan – itulah hal-hal yang harus mereka mulai perhatikan.
“Jika mereka tidak yakin, maka kami di sini untuk membantu mereka membimbing mereka tentang bagaimana mereka dapat meningkatkan kesehatan mereka.”
Pemeriksaan gangguan prostat
Pembengkakan, inflamasi, dan kanker merupakan tiga masalah utama yang bisa mengenai kelenjar prostat. Sekitar 25 persen pria berusia 55 tahun ke atas diketahui memiliki masalah pada prostat mereka.
Angka tersebut meningkat menjadi 50 persen setelah pria memasuki usia 70 tahun. Hanya saja, saat ini belum ada program skrining untuk kanker atau penyakit lain yang mengenai prostat. Oleh karena itu, penting bagi pria untuk meningkatkan kewaspadaan dengan mengenali gejala-gejala yang berkaitan dengan masalah prostat.
“Hal yang peru diperhatikan adalah peningkatan frekuensi berkemih, keinginan untuk segera ke toilet kembali setelah sebelumnya sudah ke toilet, dan nyeri punggung bawah,” ujar dr Ikpoh.
Skrining aorta
Aorta merupakan arteri terbesar dalam tubuh manusia yang bersumber dari bilik kiri jantung. Aorta yang membengkak atau menonjol merupakan masalah yang cukup umum pada pria berusia 65 tahun ke atas.
Kondisi ini bisa sangat mengancam jiwa. Sekitar delapan dari 10 orang yang mengalami aorta pecah bisa mengalami kematian sebelum dilarikan ke rumah sakit.
Mereka juga bisa mengalami kematian karena tak bisa bertahan saat menjalani operasi darurat untuk memperbaiki aorta. Untuk mendeteksi masalah ini lebih dini, skrining pemeriksaan aorta bisa dilakukan, yakni dengan menggunakan pemindaian ultrasound (USG) di area perut.
Pap smear
Bagi perempuan, tes pap smear sudah bisa dimulai sejak berusia 25 tahun hingga paruh baya. Tes pap smear bermanfaat untuk mendeteksi kanker serviks lebih dini.
Seperti kanker lainnya, semakin dini kanker serviks terdeteksi, semakin besar harapan hidup yang akan dimiliki perempuan. Untuk yang berusia 50-64 tahun, pap smear bisa dilakukan setiap lima tahun sekali.
Mammogram
Pemeriksaan mamogram bisa membantu perempuan untuk menemukan kanker payudara lebih dini. Ditemukan lebih dini, kanker payudara memiliki peluang sembuh yang lebih besar.
Pemeriksaan mammogram bisa dilakukan oleh perempuan paruh baya setiap tiga tahun sekali. Pemeriksaan mammogram dilakukan dengan menggunakan X-ray. Pemeriksaan ini bisa memberikan perasaan sedikit tidak nyaman.